
Awal Mei lalu, Fine juga menyebut anggota Kongres dari Partai Republik Rashida Thalib sebagai “teroris Muslim”. Rashida Thalib dalam cuitannya di X menyatakan, Israel membuat Gaza kelaparan sampai mati. Fine menuduh Rashida menjadikan kelaparan sebagai senjata dalam krisis Gaza. Menjadikan kelaparan sebagai senjata adalah kejahatan perang, kata Fine.
Pernyataan Randy Fine jelas bertolak belakang dengan fakta. Bukankah yang menyetop bantuan dari luar neeri dan lembaga kemanusiaan untuk mengatasi kelaparan di Palestina adalah Israel? Bukankah yang menutup sumur dan aliran air untuk mengatasi kehausan wara Gaza adalah Israel? Bukankah orang yang mendorong genosida dan menolak perdamaiaan di Palestina adalah Benjamin Netanyahu, PM Israel?
Randy Fine jelas memutar balikkan fakta. Akibat pemblokiran bantuan makanan dan minuman tersebut, kini ratusan ribu warga Palestina tewas mengenaskan. Biang keroknya adalah Israel. Dan Amerika tidak bisa berbuat apa-apa.
Baca Juga: Israel Tingkatkan Operasi Darat di Gaza dan Longgarkan Blokade di Tengah Krisis Kemanusiaan
Dunia pun menuduh Amerika sengaja membiarkan warga Palestina mati. Itulah yang menjadikan dunia menuduh Israel dan Amerika tengah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Council on American–Islamic Relations (CAIR), kelompok advokasi Islam di Amerika mengecam pernyataan Randy Fine. Opini Randy Fine tersebut merupakan hasutan eksplisit untuk melakukan kekerasan, dan membahayakan Muslim Amerika dan Palestina.
Randy Fine pada dasarnya tengah menyerukan genosida nuklir terhadap lebih dari dua juta warga Palestina, yang setengahnya adalah anak-anak. Tampaknya, Randy Fine tak puas dengan genosida pemblokiran pangan dan air ke warga Palestina yang kelaparan di Gaza.
Baca Juga: PBB Serukan Peningkatan Pasokan Usai 5 Truk Bantuan Diizinkan Masuk ke Gaza
Menurut CAIR, statement Randy Fine tadi merupakan salah satu pernyataan paling berbahaya dan tidak manusiawi yang pernah dibuat oleh anggota Kongres yang sedang menjabat. Direktur Urusan Pemerintah CAIR Robert S. McCaw mengatakan, "Mari kita perjelas: Randy Fine bukan hanya seorang fanatik yang berbahaya. Dia adalah anggota Kongres yang sedang menjabat yang secara terbuka berfantasi tentang pemusnahan genosida nuklir terhadap warga Palestina.”
McCaw menekankan, “Kongres sekarang harus memutuskan apakah akan menegakkan tanggung jawab etisnya atau hanya berdiam diri sementara salah satu anggotanya secara terbuka menyerukan pembunuhan massal terhadap warga Palestina. Diam dalam menghadapi genosida adalah keterlibatan. Jadi harus ada konsekwensi politik terhadap pernyataan Randy Fine.
Pernyataan Randy Fine memicu kecaman luas dari berbagai pihak. Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengecam pernyataan tersebut sebagai "hasutan genosida" dan menyatakan bahwa seruan tersebut melanggar hukum humaniter internasional serta Konvensi Jenewa. Mereka menekankan bahwa penggunaan senjata pemusnah massal terhadap lebih dari dua juta warga sipil di Gaza merupakan kejahatan perang yang luar biasa.
Baca Juga: PM Spanyol Desak Eurovision Larang Partisipasi Israel di Ajang Tersebut karena Konflik Gaza
Harap tahu, pernyataan dan sikap politik Randy Fine sebetulnya sejalan dengan agenda dan gaya kepemimpinan Presiden Donald Trump. Randy Fine secara terbuka menyatakan bahwa ia tidak memiliki perbedaan pendapat dengan Trump dan sepenuhnya mendukung agenda "America First" yang diusung Presiden AS itu.