DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Rosan Perkasa Roeslani: Kunjungan PM China Li Qiang Bawa Proyek Konkret USD 10 Miliar ke Indonesia

image
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani saat menyampaikan keterangan terkait ketibaan Perdana Menteri Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025. (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke RI tak hanya seremonial, tapi juga membawa prospek kerja sama konkret, termasuk implementasi investasi 10 miliar dolar AS yang sebelumnya disepakati kedua negara.

"Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis," ujar Rosan Perkasa Roeslani kepada media saat menyambut ketibaan PM Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2025.

Selain proyek yang telah berjalan, kata Rosan Perkasa Roeslani, kunjungan PM Li juga membuka peluang bagi sejumlah kerja sama baru di bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.

Baca Juga: Menlu Sugiono: PM China Li Qiang Lebih Dulu ke Jakarta Sebelum Presiden Prancis Emmanuel Macron

Rosan menyebut bahwa proyek-proyek ini melibatkan kolaborasi antara perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing.

"Yang baru ini sifatnya lintas sektor, mulai dari gerbong kereta api, industri baterai kendaraan listrik, hingga industri kimia. Kami akan mengawal realisasinya agar sesuai harapan," katanya.

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kerja sama ekonomi dengan China akan terus diperluas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam.

Baca Juga: PM China Li Qiang Tiba di Jakarta Sore Ini untuk Kunjungan Resmi 3 Hari

Menanggapi isu kebijakan luar negeri seperti hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperdalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan.

"Kita akan lebih fokus untuk pembahasan penguatan kolaborasi dua negara," katanya.***

 

 

Halaman:

Berita Terkait