Catatan Denny JA: Menuju Perang Dingin 2.0, dan Kekalahan Amerika Serikat?
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 11 April 2025 10:32 WIB

Indonesia juga mengontrol 22 persen cadangan nikel global (USGS, 2023). Ini komponen kunci baterai kendaraan listrik yang diperebutkan AS dan China.
Dengan kebijakan hilirisasi nikel sejak 2024, Indonesia berhasil menarik investasi miliaran dolar dari CATL (China). Ini menunjukkan potensi besar dalam diplomasi ekonomi berbasis sumber daya strategis.
Di bidang digital, inisiatif seperti Pusat Data Nasional dan Strategi Nasional AI 2020-2045 menunjukkan potensi Indonesia sebagai penyeimbang: menggunakan standar keamanan ala AS sambil mengadopsi teknologi harga terjangkau dari China.
Baca Juga: Catatan Denny JA: 10 Pesan Spiritual Universal, Realitas Itu Bersifat Spiritual
Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan menjadikan persaingan AS-China sebagai laboratorium kebijakan hybrid. Yaitu memanfaatkan investasi asing tanpa kehilangan kedaulatan digital, sekaligus membentuk aliansi ASEAN sebagai kekuatan tawar kolektif.
Inilah jalan untuk mengubah “kutukan geografi” menjadi geostrategi visioner.
Inilah saatnya Indonesia mengukuhkan diri, bukan sebagai korban pertarungan dua raksasa, tetapi sebagai pemimpin bijak yang merajut harapan baru bagi dunia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyerukan Kebenaran dan Keadilan
-000-
Dalam perjalanan menuju 2045, Indonesia tak lagi cukup sekadar bermimpi menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia, dengan proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 7 triliun dolar AS.
Angka ini bukan sekadar target statistik, tetapi panggilan sejarah yang menuntut refleksi mendalam tentang makna kemajuan itu sendiri.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Janji Kampanye Donald Trump yang Menyulitkan Pemerintahan Baru
Di tengah pergolakan Perang Dingin 2.0 antara Amerika Serikat dan China, yang sejak tahun 2023 telah mencatatkan 730 miliar dolar AS perdagangan bilateral dalam tekanan tarif tinggi, Indonesia harus merumuskan ulang visinya dengan kepekaan mendalam terhadap realitas global.