DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Janji Kampanye Donald Trump yang Menyulitkan Pemerintahan Baru

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

-000-

Trump bukan satu-satunya contoh.

Lihatlah Inggris.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Peta Jalan Agama di Zaman Artificial Intelligence

Pada 2016, rakyat Inggris diajak memilih: tetap bersama Uni Eropa atau keluar. Kampanye Leave menang dengan dua janji kuat:

“Take back control!” dan “£350 juta per minggu untuk NHS.” Slogan “Take back control!” berarti rakyat Inggris ingin kembali berkuasa atas negaranya, bukan Uni Eropa.

Sedangkan “£350 juta per minggu untuk NHS” menjanjikan uang yang tadinya ke Uni Eropa akan dipakai untuk layanan kesehatan Inggris. Slogan ini emosional dan mudah dipercaya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: In Memoriam Firdaus Ali, Semoga Nyanyimu Lebih Merdu di Samping-Nya

Setelah Brexit terjadi, fakta bicara. Inggris tetap harus mengikuti sebagian aturan Uni Eropa demi berdagang.

Tapi kini mereka tak punya suara dalam proses pembuatannya. Biaya logistik naik. Tenaga kerja migran berkurang.

Janji £350 juta per minggu untuk NHS? Tak pernah benar-benar datang.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Sejarah Surat Cinta bagi yang Telah Tiada

Brexit bukan pengkhianatan janji. Justru pelaksanaan janjinyalah yang mengecewakan.

Halaman:

Berita Terkait