DECEMBER 9, 2022
Buku

Pengantar Denny JA Untuk Buku 10 Prinsip Spiritual yang Universal dari Agama Sebagai Warisan Kultural Milik Kita Bersama

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Mengapa Kita Menyelam ke Samudra Ini?

Karena di zaman ini, manusia tak lagi hanya bertanya:
“Siapa Tuhan?”
Tapi:
“Bagaimana aku tetap utuh dan bermakna di dunia yang pecah?”

Di sinilah kita mengerti bahwa spiritualitas tak bisa lagi hanya dilihat dari batas agama formal.

Baca Juga: Menulis Ulang Perjuangan Perempuan dalam Sastra: Pengantar Dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Gunawan Trihantoro

Kita tetap perlu menarik dari agama-agama besar—yang membawa kearifan ribuan tahun. Tapi juga dari filsafat Stoisisme, yang membentuk keteguhan batin para pemimpin kuno dan modern.

Dari psikologi positif, yang mengukur kebahagiaan dengan data dan pengalaman manusia.
Dan dari neuroscience, yang melihat spiritualitas bukan sekadar mistik, tapi denyut nyata di dalam otak dan tubuh kita.

Agama menawarkan peta menuju makna.
Filsafat Stoisisme memberi fondasi etika dan ketangguhan.
Psikologi positif menyusun langkah-langkah kebahagiaan yang bisa dilatih.
Neuroscience membuktikan bahwa semua ini bekerja—secara biologis dan eksistensial.

Baca Juga: Inilah Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Culture and Politics in Sumatra and Beyond

Itulah mengapa dalam buku ini,
kita menyelam bukan hanya di satu kedalaman.
Tapi ke dalam samudra spiritualitas
yang luas, jujur, dan terbuka untuk siapa saja yang haus akan kebenaran dan keutuhan diri.

-000-

Tentang 10 Berlian Biru Itu…

Baca Juga: Merekam Sejarah yang Luka Dalam Sastra: Pengantar Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Yang Menggigil Dalam Arus Sejarah

Berlian biru adalah satu harta sangat berharga yang tersimpan dalam samudra. Kata ini, berlian biru, juga bisa digunakan untuk harta tak ternilai dari samudra spiritual.

Halaman:

Berita Terkait