DECEMBER 9, 2022
Kolom

Menyelam ke Dalam Diri: Pengantar Buku 71 Lukisan Tentang Renungan Jalaluddin Rumi dari Denny JA

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - “Jika datang duka dan bencana padamu, sambutlah ia sebagai tamu yang agung. Sangat mungkin duka dan bencana itu membawa pesan Tuhan untuk pertumbuhanmu.”

Kutipan dari Jalaluddin Rumi ini bukan saja mendalam pesannya, untuk mencari hikmah dan makna di balik derita. Tapi ia juga disampaikan dalam bahasa yang puitis dan penuh renungan.

Sayapun teringat Andrew Harvey. Ia seorang sarjana sekaligus mistikus yang banyak mendalami Jalaluddin Rumi.

Menurut Harvey, Rumi menggabungkan tiga atribut secara simultan. Rumi memiliki visi spiritual batin setara dengan Buddha dan Yesus.

Rumi juga menunjukkan introspeksi intelektual yang luas dan mendalam seperti Plato.

Juga Rumi berbakat dalam mengekspresikan ide-idenya dengan ungkapan kreatif dan indah seperti Shakespeare.

Kombinasi Budha, Plato, dan Shakespeare membuat Rumi tidak hanya relevan untuk dunia modern. Kedalaman visi spiritualnya, intelek yang luas, dan keindahan puisinya tetap sulit dilampaui oleh penyair modern manapun.

Tidaklah heran. Di tahun 2014, BBC melaporkan karya Jalaluddin Rumi, yang sudah wafat 800 tahun lalu, paling laris di Amerika Serikat melampaui penyair barat terkenal sekalipun seperti Walt Whitman, Emily Dickinson, TS Eliot dan Allen Ginsberg.

-000-

Satu malam di bulan Mei 2024, pukul tiga dini hari. Saya duduk sendiri dalam hening, menatap 71 lukisan di iPad. Satu per satu saya dalami lagi lukisan itu. Saya nikmati. Saya perbaiki terakhir kali.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait