Imajinasi Faktual dalam Lukisan Denny JA
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Minggu, 25 Agustus 2024 19:58 WIB
Yang unik, “tausiah” Denny kali ini tidak disampaikan lewat tuturan atau tulisan, yang biasanya berbentuk artikel atau puisi-esai, namun lewat lukisan.
Yang lebih unik lagi, lukisan yang disajikan tidak dalam rupa yang digubah dengan teknik konvensional, namun yang digubah dengan teknologi AI atau Akal Imitasi atau Artificial Intelligence.
Di sini, lagi-lagi Denny menegaskan kontekstualitasnya. Bukankah pada era sekarang sarana visual lebih diperhatikan ketimbang huruf-huruf dan tutur perkataan?
Baca Juga: Mengapa Mengurung Pikiranmu di Sangkar: Pengantar Buku ke-5 Lukisan Artificial Intelligence
Bukankah pada era sekarang dunia visual juga sudah dijamah dan digubah oleh teknologi yang sanggup merekayasa bentuk? Maka Denny pun berkata lugas berdasarkan konteks: Kini, katakan semuanya dengan lukisan.
Memaknai Kunjungan Paus Fransiskus
Dalam visualisasi yang indah, Denny menghadirkan seri imajinasi lukisan kunjungan Paus ke Indonesia pada 3 - 6 September 2024 ini.
Pada lukisan Paus ke Indonesia #1 ia menggambarkan dua wanita berkerudung sedang bersimpuh (bukan menyembah) di hadapan Paus. Paus menyambut mereka dengan teduh sambil memberi salam hormat.
Di depan dua wanita itu terlihat seorang kakek yang duduk di kursi roda. Kita simak, kursi roda tersebut didorong oleh seorang nenek tua. Di sekitar mereka berdiri banyak orang yang semua bersukacita. Dari setting yang tergambar, bisa diduga mereka berada di halaman kompleks pesantren.
Lukisan Paus ke Indonesia #2 menggambarkan Paus sedang merengkuh seorang anak dengan khusyuk. Sementara di sekitar bocah itu berdiri anak-anak lain yang menampakkan wajah riang. Sebagian anak itu mengatupkan tangannya dalam gestur berdoa dan berharap.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Ada Suara Tanpa Kata, Dengarlah
Di sekeliling anak-anak tampak orang tua mereka yang semuanya tersenyum bahagia. Di belakang kerumunan, aha, terlihat masjid megah yang siap mengumandangkan adzan.