DECEMBER 9, 2022
Kolom

Satrio Arismunandar: Peran SATUPENA di Bawah Kepemimpinan Denny JA Dalam Memperjuangkan Kepentingan Penulis di Era AI

image
Satrio Arismunandar (Foto: koleksi pribadi)

Namun, contoh penulis sukses dan kaya itu baru gambaran satu sisi tentang dunia penulisan global. Data lain yang bikin kita prihatin menunjukkan, saat ini hanya 1-2 persen dari penulis yang bisa hidup sepenuhnya dari royalty karya-karya mereka (sumber: Reedsy, 2024).

Selain itu, lanjut Denny, penghasilan penulis juga mengalami penurunan sebesar 43 persen dibandingkan periode sebelumnya (sumber: parade, 2024). Penurunan 43 persen itu cukup drastis dan jelas bukan angka yang kecil.

Selain itu, ada “tantangan eksistensial” baru yang dianggap mengancam para penulis, yaitu kehadiran aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam dunia penulisan. Aplikasi AI ini mampu menghasilkan produk tulisan, seperti berita, cerpen, naskah skenario untuk film, puisi, esai, dan sebagainya.  

Baca Juga: Diskusi Satupena, Satrio Arismunandar: Ada Contoh Pengadilan Berperan Signifikan Dalam Pembentukan Hukum

Salah satu contohnya adalah "The Aum Golly Series – Poems on Humanity by Artificial Intelligence." Ini adalah serangkaian buku puisi yang diciptakan oleh AI yang dirancang oleh Humayun Rashid, seorang penulis dan teknolog.

Buku-buku ini adalah contoh karya sastra yang dihasilkan sebagian besar oleh kecerdasan buatan, dengan fokus pada tema kemanusiaan, emosi, dan makna kehidupan.

Buku ini mengeksplorasi topik-topik besar seperti kemanusiaan, eksistensi, cinta, kesedihan, dan keindahan hidup. Meskipun puisi-puisi ini dihasilkan oleh AI, mereka dirancang untuk menggugah emosi dan refleksi mendalam pada pembaca. AI digunakan untuk menghasilkan teks, sementara

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Achmad Fachrodji: Balai Pustaka Kini Menjadi IP Licensing Company dan Bagian Industri Kreatif

Rashid mengkurasi, mengedit, dan mengarahkan AI untuk memastikan bahwa hasil akhirnya memiliki kedalaman artistik dan relevansi dengan tema kemanusiaan.

Kolaborasi Manusia dan Mesin

Keunikannya adalah buku ini merupakan hasil kolaborasi antara manusia dan mesin, dengan AI bertindak sebagai kreator utama puisi, tetapi tetap ada sentuhan manusia dalam penyempurnaan dan penerbitan karya.

Baca Juga: SATUPENA Akan Diskusikan Topik Bagaimana Menjalani Hari Tua dengan Narasumber Psikolog Tika Bisono

Seri puisi ini adalah eksperimen dalam mengeksplorasi batasan antara kreativitas manusia dan kecerdasan buatan, serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghasilkan karya seni yang bermakna.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait