Memperluas Tafsir Kurban Hewan: Kurban Tak Sebatas Bahimatul An'am
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 13 Agustus 2024 07:11 WIB
Di buku ini, Al-Qardhawi mengatakan, sunnah kurban gugur “bagi yang tidak mampu, dan tidak ada cela baginya.” Lebih lanjut, dia berkata, sunnah tak mengharuskan jenis hewan tertentu dalam berkurban. Yang lebih penting adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi rezeki dengan orang-orang yang membutuhkan.
Menurut Syaikh Al-Qardhawi, jika keadaan ekonomi sangat sulit, seperti krisis ekonomi yang melanda sebagian negara, dan orang-orang tidak dapat membeli hewan kurban, maka mereka dapat berkurban dengan hewan apa pun yang mereka mampu beli. Bahkan jika itu hanya ayam, burung, bebek, angsa, kelinci, atau jenis unggas lain yang dikenal masyarakat, selama hal itu dilakukan dengan niat tulus.
Kemudian dia mengutip pernyataan Ibnu Abbas sebelumnya dan berkata: “Inilah kurban secara kiasan.” Fatwa ini dan perdebatan seputarnya menunjukkan, ada kelonggaran dalam fiqih Islam yang bisa dipertimbangkan dalam situasi tertentu, terutama ketika ada kondisi darurat atau kesulitan ekonomi yang signifikan. Inilah contoh bagaimana hukum Islam dapat beradaptasi dengan kondisi zaman dan keadaan masyarakat.
Baca Juga: Kurban dan Cinta (Refleksi Hari Raya Idul Qurban)
Selain aspek ekonomi, saya ingin menambahkan aspek lain yang bisa menjadi pertimbangan dalam pemilihan hewan kurban, yaitu aspek kesehatan yang belum banyak disinggung dalam pembahasan mengenai kurban. Ini sering kali terabaikan, padahal kurban juga berperan penting dalam penyediaan gizi bagi masyarakat, terutama protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Hewan yang dipilih untuk kurban, seperti kambing, domba, sapi, unta, atau hewan-hewan lain, memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda, terutama dalam hal protein, yang merupakan komponen utama dalam daging. Kambing, misalnya, per 100 gram dagingnya (tanpa lemak) mengandung kalori 143 kcal, protein 27g, lemak 3g, dan zat besi 2.7mg.
Sementara domba, kandungan gizi per 100g dagingnya (tanpa lemak) mengandung kalori 206 kcal, protein 20g, lemak 14g, dan zat besi 1.8mg. Bandingkan dengan kandungan gizi sapi, per 100g dagingnya (tanpa lemak) mengandung kalori 250 kcal, protein 26g, lemak 15g, dan zat besi 2.6mg. Adapun unta, kandungan gizi dagingnya per 100g mengandung kalori 143 kcal, protein 20g, lemak 4g, dan zat besi 3.6mg.
Baca Juga: Anda Mimpi Mengikuti Tes atau Ujian, Apa Tafsirnya?
Jika kita membandingkan kandungan protein dari hewan-hewan yang umumnya dijadikan kurban ini, dapat dilihat bahwa daging kambing dan sapi memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding daging domba dan unta.
Namun, perlu diingat bahwa kandungan lemak juga berbeda, dengan daging sapi dan domba memiliki lebih banyak lemak dibanding daging kambing dan unta.
Apakah ada yang siap berkurban dengan ikan, yang gizinya tak kalah dari hewan bahimatul an’am? Inilah kandungan gizinya. Ikan tuna per 100g mengandung kalori 130 kcal, protein 29g, lemak 1g, dan zat besi 1.3mg. Lalu ikan sarden per 100g mengandung kalori 208 kcal, protein 25g, lemak 11g, dan zat besi 2.9mg. Dan ikan makarel (kembung) per 100g mengandung kalori 205 kcal, protein 19g, lemak 13.9g, dan zat besi 1.6mg.
Baca Juga: Puisi Prof. Dr. I Ketut Surajaya: Hukum Kaya Tafsir
Dalam konteks kesehatan, memilih hewan kurban sebaiknya tidak hanya berdasarkan tradisi atau ketersediaan, tetapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan gizi masyarakat yang akan menerima daging kurban.