DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Puisi Prof. Dr. I Ketut Surajaya: Hukum Kaya Tafsir

image
Prof. Dr. I Ketut Surajaya (Foto: capture Youtube)

ORBITINDONESIA.COM - Mereka berdebat seru 
pasal-pasal perundangan
Pasal panjang beranak pinak  
multi makna, multi tafsir 
Sesuai kepentingan sang penafsir
makna kata dibolak balik 
bisa arfiah,  bisa konotatif
Bisa denotatif, bisa sinonim  
Menelorkan keputusan hukum 
Dagelan mencla mencle
Makna tafsir menggelincir 
kekuasaan

Di pengadilan 
oknum jaksa, advokat, hakim, polisi,
Terdakwa, pelaku, semuanya
mencari kebenaran dan keadilan menurut teks pasal 
yang dapat ditafsir, diplintir dari kaidah makna semantik linguistik
Pada hal kebenaran itu satu
Tan hana dharma mangruwa

Masyarakat negeri ini
Mendapat pelajaran menarik 
Riuh rendah di akar rumput 
berbagai lapisan mayarakat, 
pakar hukum, pejabat, budayawan, intelek tual kampus, penggiat ham, ormas, parpol 
terlebih-lebih media  
tua-muda laki-perempuan
Pucuk tertinggi pemimpin negara, 
ikut berceloteh, digunjingkan, didebatkan, 
gegara pelaksanaan keputusan pasal
Diputuskan di gedung pengadilan
Didebatkan di jalanan warung kopi
Karena mengusik  etika moral
Dan kepatutan politik
Pasal-pasal berbahasa keadilan 
kerap ditafsir ditarik kepentingan ekonomi bisnis dan kekuasaan
Karena bahasa pasal rancu 
namun bermakna multi dimensi

Kenapa pelaksanaan produk hukum 
Melahirkan kegaduhan massal?
Apakah karena mengadop produk yang berjiwa kolonial?
Apakah karena masyarakat ini
Masih mengidap penyakit minderwaardigheidscomplex?
Kompleks rendah diri, minderan?

Masyarakat pasca jajahan
yang kenyang budaya kolonial?
Mewarisi borok mental
Menutupi rendah diri dan kebodohan
dengan merendahkan budaya dan
Bahasa sendiri 
Merasa hebat berbudaya dan berbahasa asing bergaya penjajah
walau salah kaprah

Produk-produk hukum 
dibuat ratusan halaman 
bahasa menjelimet rancu
Sulit dipahami gampang ditafsirkan
Mudah diabaikan
Ini ciri-ciri produk hukum 
masyarakat rendah diri
Kurang percaya diri 
gampang minta maaf 
Namun senantiasa merasa benar
Masyarakat rendah diri ringan menengadahkan tangan 
Untuk dibantu
Termasuk nasi kotak dan sembako
Kampanye pemilu
Yang menjanjikan bermacam gratis
Pada hal pembodohan masyarakat

Elit masyarakat rendah diri
Nyali menciut terhadap kuasa asing
Tapi menginjak kaki saudara sendiri
Pelaksanaan hukum di masyarakat rendah diri 
tumpul ke atas tajam ke bawah

Dalam pelaksanaan demokrasi
melalui pemilu
Bahasa hukum ditafsirkan bahasa politik
Kampanye program dan gagasan
Bersiluman bagi-bagi sembako
Berbagai kasus marak 
ada pejabat negara wakil rakyat prioritaskan keluarga dan kerabat
 atas nama demokrasi
berlumba cari posisi kekuasaan
Ini namanya anomali mental
Mental bekas budak terjajah 
Setelah merdeka bermental penjajah
Terhadap sesama anak negeri

Depok, 29 Januari 2023
I Ketut Surajaya

Sumber: Medsos WhatsApp

Berita Terkait