Puisi Prof. Dr. I Ketut Surajaya: Hukum Kaya Tafsir
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 30 Januari 2024 08:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mereka berdebat seru
pasal-pasal perundangan
Pasal panjang beranak pinak
multi makna, multi tafsir
Sesuai kepentingan sang penafsir
makna kata dibolak balik
bisa arfiah, bisa konotatif
Bisa denotatif, bisa sinonim
Menelorkan keputusan hukum
Dagelan mencla mencle
Makna tafsir menggelincir
kekuasaan
Di pengadilan
oknum jaksa, advokat, hakim, polisi,
Terdakwa, pelaku, semuanya
mencari kebenaran dan keadilan menurut teks pasal
yang dapat ditafsir, diplintir dari kaidah makna semantik linguistik
Pada hal kebenaran itu satu
Tan hana dharma mangruwa
Masyarakat negeri ini
Mendapat pelajaran menarik
Riuh rendah di akar rumput
berbagai lapisan mayarakat,
pakar hukum, pejabat, budayawan, intelek tual kampus, penggiat ham, ormas, parpol
terlebih-lebih media
tua-muda laki-perempuan
Pucuk tertinggi pemimpin negara,
ikut berceloteh, digunjingkan, didebatkan,
gegara pelaksanaan keputusan pasal
Diputuskan di gedung pengadilan
Didebatkan di jalanan warung kopi
Karena mengusik etika moral
Dan kepatutan politik
Pasal-pasal berbahasa keadilan
kerap ditafsir ditarik kepentingan ekonomi bisnis dan kekuasaan
Karena bahasa pasal rancu
namun bermakna multi dimensi
Kenapa pelaksanaan produk hukum
Melahirkan kegaduhan massal?
Apakah karena mengadop produk yang berjiwa kolonial?
Apakah karena masyarakat ini
Masih mengidap penyakit minderwaardigheidscomplex?
Kompleks rendah diri, minderan?
Masyarakat pasca jajahan
yang kenyang budaya kolonial?
Mewarisi borok mental
Menutupi rendah diri dan kebodohan
dengan merendahkan budaya dan
Bahasa sendiri
Merasa hebat berbudaya dan berbahasa asing bergaya penjajah
walau salah kaprah
Produk-produk hukum
dibuat ratusan halaman
bahasa menjelimet rancu
Sulit dipahami gampang ditafsirkan
Mudah diabaikan
Ini ciri-ciri produk hukum
masyarakat rendah diri
Kurang percaya diri
gampang minta maaf
Namun senantiasa merasa benar
Masyarakat rendah diri ringan menengadahkan tangan
Untuk dibantu
Termasuk nasi kotak dan sembako
Kampanye pemilu
Yang menjanjikan bermacam gratis
Pada hal pembodohan masyarakat
Elit masyarakat rendah diri
Nyali menciut terhadap kuasa asing
Tapi menginjak kaki saudara sendiri
Pelaksanaan hukum di masyarakat rendah diri
tumpul ke atas tajam ke bawah
Dalam pelaksanaan demokrasi
melalui pemilu
Bahasa hukum ditafsirkan bahasa politik
Kampanye program dan gagasan
Bersiluman bagi-bagi sembako
Berbagai kasus marak
ada pejabat negara wakil rakyat prioritaskan keluarga dan kerabat
atas nama demokrasi
berlumba cari posisi kekuasaan
Ini namanya anomali mental
Mental bekas budak terjajah
Setelah merdeka bermental penjajah
Terhadap sesama anak negeri
Depok, 29 Januari 2023
I Ketut Surajaya