Kurban dan Cinta (Refleksi Hari Raya Idul Qurban)
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 09 Juli 2022 14:49 WIB
Oleh: Dr. Indra Iskandar, Sekretaris Jenderal DPR RI
ORBITINDONESIA - Seluruh umat Islam di dunia kini tengah merayakan Hari Idul Qurban. Yaitu hari kemenangan ketika Nabi Ibrahim "berhasil" mengalahkan egonya untuk "mengurbankan" putra kinasihnya Ismail demi cinta dan ketaatan tanpa reserve kepada Allah.
Dari napak tilas kisah pengurbanan Khalilullah Ibrahim di atas, terdapat makna hidup yang luar biasa istimewa. Bahwa kehidupan haruslah berbasis pengurbanan untuk cinta yang lebih besar. Yaitu Cinta kepada Allah.
Dari perspektif inilah, hikmah Idul Qurban dalam kehidupan sehari-hari adalah tentang bagaimana manusia melaksanakan cinta. Cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama manusia.
Baca Juga: Gawat, Polisi Saudi Arabia Razia Jemaah Haji Ilegal di Hari Wukuf di Arafah
So, berkurban adalah about to give. About giving. Dengan demikian, jargon kehidupan bukanlah take and give. Tapi give and take. Take di sini merupakan konsekwensi Sunnatullah.
Tuhan menyuruh Ibrahim untuk "memberikan" putra kinasihnya. Sebuah perintah yang luar biasa tentang cinta. Ibrahim diminta Allah untuk mengurbankan "cinta" demi cinta yang lebih besar. Cinta kepada Tuhan.
Dan Ibrahim pun patuh. Tanpa reserve.
Lalu Allah pun memberikan cinta yang lebih besar kepada Ibrahim. Keturunannya menjadi nabi dan rasul untuk umat manusia. Kehadiran Isa Al Masih dan Muhammad SAW hakikatnya adalah refleksi cinta Tuhan kepada manusia dan alam semesta.
Baca Juga: Jaga Privasi, Wajah Suami Jang Nara Bikin Fans Penasaran
Keduanya adalah suri teladan untuk memperbaiki akhlak manusia. Semua itu berkat kepatuhan Ibrahim atas perintah Allah untuk berkurban. Kepatuhan total demi Cinta Allah.
Itulah makna Idul Qurban. Cintailah manusia seperti kau mencintai dirimu sendiri. Kata Isa Al Masih.
Manusia terbaik adalah manusia paling bermanfaat untuk manusia lain. Kata Muhammad Sang Messenger.
Jangan pikirkan apa yang kau dapat dari negaramu. Pikirkan apa yang kau beri untuk negaramu. Kata Presiden Kennedy.
So, hidup adalah about giving. Bukan about taking. Give it. Give it. Give It. Kemudian baru take it.
Baca Juga: Ketahui Cara Dan Niat Lengkap Memotong Hewan Kurban, Sapi atau Kambing
Seperti bagaimana seorang anak manusia harus berbakti kepada ibunya tiga kali lipat dari bakti kepada ayahnya. Karena ibu berkorban amat besar untuk menghadirkan manusia ke bumi. Ibu mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan anak manusia.
Jadi makna idul qurban adalah about giving. About love. Tepat apa yang dikatakan Maulana Jalaludin Rumi, agama adalah about love. Agama adalah cinta. Ali bin Abi Thalib menyatakan, refleksi cinta kepada Tuhan adalah cinta kepada kemanusiaan.
Maka, dalam konteks Idul Qurban, memotong kambing atau sapi hanya simbol. Maknanya, manusia harus memotong ego, selfishnees, dan greedy demi cinta kemanusiaan. Demi cinta kepada Allah. Tuhan Sang Maha Cinta.***