DECEMBER 9, 2022
Kolom

Anick HT: Guernica dan Anak-anak Gaza Itu

image
Lukisan AI Denny JA (Foto: Anick HT)

Dalam liputannya, Tempo bahkan menyebutkan, selama 8 bulan operasinya, Israel telah menjatuhkan 70 ribu ton bom di Jalur Gaza, atau jauh melampaui gabungan jumlah bom yang digunakan di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II.

Menurut berbagai perkiraan, termasuk arsip dari New York Times, selama Perang Dunia II berlangsung, Jerman membom London dengan menjatuhkan sekitar 18.300 ton bom antara tahun 1940 dan 1941. Sedangkan Hendrik Althoff, seorang peneliti di Departemen Sejarah di Universitas Hamburg mengatakan sekutu menjatuhkan 8.500 ton bom di Hamburg pada musim panas 1943. Sekutu juga menggunakan 3.900 ton bom di Dresden pada Februari 1945 berdasarkan catatan sejarah.

Lalu di manakah anak-anak Gaza itu?

Baca Juga: Denny JA, Fernando Botero, dan Lukisan Artificial Intelligence di Mahakam 24 Residence Jakarta

4 Juni terlewati begitu saja, dan Israel bergeming.

4 Juni adalah Hari Internasional Anak Tak Bersalah Korban Agresi (International Day of Innocent Children Victims of Aggression) atau yang lebih dikenal sebagai Hari Anak Korban Perang Internasional.

Peringatan ini bertujuan untuk mengakui rasa sakit dan kepedihan yang diderita oleh anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban pelecehan fisik, mental, dan emosional akibat perang atau konflik.

Baca Juga: Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA tentang Pilpres Sampai Spiritualitas Dipamerkan di Mahakam 24 Residence

Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah anak yang menjadi korban mencapai 15.162 dan puluhan ribu lainnya terpisah-pisah dari keluarga mereka. Jumlah perempuan tewas dalam serangan Israel mencapai 10.018 sementara 7.000 lainnya hilang. Pemberitaan media massa mencatat, dalam 100 hari pertama konflik, lebih dari 1.000 anak Palestina di Gaza terbunuh. Jumlah pengungsi warga Palestina 1,2 juta dan sebagian dari mereka telah mengungsi beberapa kali untuk mencari ruang aman.

WHO juga mencatat, lebih dari 8.000 anak di bawah usia 5 tahun telah didiagnosis dan dirawat karena kekurangan gizi akut, termasuk 1.600 anak dengan gizi buruk akut yang parah. Namun, karena ketidakamanan dan kurangnya akses, hanya dua pusat stabilisasi untuk pasien gizi buruk yang dapat beroperasi. 

Hingga saat ini, telah tercatat 32 kematian akibat kekurangan gizi, termasuk 28 anak di bawah usia 5 tahun. Krisis kesehatan tidak hanya terjadi di Gaza, tetapi juga meningkat di Tepi Barat. 

Baca Juga: Melintasi Batas: Lukisan AI Denny JA dan Era Baru Seni Lukis Indonesia

Saya tercenung cukup lama di hadapan sederet lukisan anak Palestina itu. Denny JA berhasil menyulut saya dengan gambaran dramatis di hadapan saya. Wajah-wajah polos namun sendu.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait