Bila Prancis Dukung Palestina Merdeka
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Kamis, 31 Juli 2025 11:31 WIB

Langkah Prancis tersebut disambut positif oleh sejumlah negara Eropa dan Arab. Irlandia menyebutnya sebagai kontribusi penting pada solusi dua negara. Spanyol, Arab Saudi, dan Hamas menyatakan dukungan Prancis atas kedaulatan Palestina sebagai langkah moral yang tepat. Belakangan Australia, Norwegia, dan Islandia akan mengikuti langkah Prancis. Mengakui kedaulatan Palestina.
Banyak pengamat internasional menyebut langkah Prancis di atas sebagai momentum diplomatik yang tepat. Sikap Paris tersebut akan memicu negara-negara lain mengikuti jejaknya. Dan itu positif untuk membangun perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Apa konsekuensi bila Prancis akui Palestina?
Jika Prancis secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka, akan ada sejumlah konsekuensi di tingkat diplomatik, geopolitik, dan domestik. Seperti memburuknya hubungan diplomatik dengan AS dan Israel. Kemungkinan besar Israel akan menarik duta besarnya dari Paris atau membekukan kerja sama tertentu.
Di pihak lain, ada dorongan semangat negara-negara Eropa lain untuk mengikuti jejak Prancis. Kenapa? Prancis adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara penting di Uni Eropa. Langkah ini bisa memberi momentum internasional bagi pengakuan Palestina di seluruh Eropa.
Pengakuan dari Prancis juga akan memperkuat posisi Palestina di lembaga-lembaga internasional seperti PBB, Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dan UNESCO. Semua itu berdampak terhadap kelancaran proses keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca Juga: Ratusan Ribu Anak dan Bayi di Gaza Palestina Hadapi Kematian Akibat Kelaparan
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Putri Reema binti Bandar, mengatakan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya kerangka kerja yang dapat mengakhiri pertumpahan darah, membangun kembali Gaza, dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Putri Reema menekankan bahwa "Kerajaan Arab Saudi telah lama mengadvokasi solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan yang layak menuju perdamaian abadi, yang menjamin martabat dan hak menentukan nasib sendiri bagi Palestina sekaligus membangun fondasi keamanan dan stabilitas bagi Israel dan kawasan."
Dubes Saudi itu menekankan bahwa "Ini bukan sekadar posisi diplomatik; ini adalah kebutuhan moral, strategis, dan praktis yang didasarkan pada keadilan dan upaya mencapai masa depan bersama."
Baca Juga: Gaza Dibiarkan Kelaparan, Saat Barat Gagal Akhiri Tragedi Kemanusiaan Bangsa Palestina
Putri Reema menambahkan bahwa komitmen Arab Saudi terhadap perdamaian tertanam dalam visi nasionalnya: "Upaya kami untuk mencapai perdamaian dan keamanan bagi kawasan ini merupakan bagian dari sejarah kami dan inti dari tujuan modernisasi dan pertumbuhan dalam Visi 2030."