
Direktur wakaf keagamaan Hebron, Munjid al-Jabari, mengatakan otoritas Israel sekali lagi menolak membuka masjid sepenuhnya bagi jemaah Muslim, termasuk gerbang timurnya.
"Ini adalah tahun ketujuh Israel menolak umat Islam beribadah di masjid Ibrahimi. Tak terkecuali salat di bulan Ramadan dan kedua perayaan Idulfitri dan Iduladha," ujar Al-Jabari.
Setelah lebih dari 20 bulan konflik Israel-Hamas sejak Oktober 2023, warga Gaza menghadapi Iduladha dalam bayang-bayang kehancuran, pengungsian, dan trauma yang mendalam.
Baca Juga: Usai Tragedi di Rafah, Konsultan AS Hengkang dari Proyek Bantuan Gaza yang Kontroversial
Akses terhadap kebutuhan pokok semakin terbatas. Perayaan Iduladha yang biasanya ditandai dengan penyembelihan domba nyaris tidak mungkin terwujud.
“Biasanya pada waktu seperti ini saya menerima hingga 300 pesanan sapi dan domba, tapi tahun ini, satu pun tak ada,” ujar Ahmed Al Zayigh, pedagang hewan kurban di Kota Gaza kepada AFP, Jumat, 6 Juni 2025.
Idul Qurban di Gaza memang mencekam. Daging dan roti langka. Daging menjadi barang mewah yang tak terjangkau. Mohammed Othman (36), pengungsi yang kini tinggal di Deir Al Balah, mengatakan bahwa sekadar mendapatkan roti pun sudah menjadi anugerah.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Gagal Sahkan Gencatan Senjata Gaza, Veto AS Dikecam
“Kami hanya berharap bisa menemukan roti untuk memberi makan anak-anak kami di hari Idul Adha. Mereka akan bersukacita hanya dengan mendapat tepung, seolah-olah itu daging,” katanya.
Othman mengaku rindu dengan tradisi berbagi daging kurban sebagaimana diajarkan dalam Al Quran. Tapi saat ini, realitas di lapangan membuat tradisi itu sulit dijalankan.
Israel yang menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, telah melancarkan serangan genosida di Gaza sejak Oktober 2023 -- menewaskan sekitar 54.700 warga Palestina. Korban tewas kebanyakan wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR RI Sukamta: Serangan Israel ke RSI di Gaza Bentuk Pelecehan Terhadap Indonesia
November 2024 lalu, Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag Belanda mengeluarkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza. Tapi kedua penjahat tersebut dilindungi Washington.