DECEMBER 9, 2022
Kolom

KH Amidhan: Wilders, Aboutaleb, dan Seedorf: Islam di Belanda

image
Dr. KH. Amidhan Shaberah (Foto: youtube)

Oleh: Dr. KH Amidhan Shaberah, Ketua MUI 1995 -2015/Komnas HAM 2002-2007

Geert Wilders tokoh politik anti-Islam, ketua umum Partai untuk Kebebasan (PVV) yang menang Pemilu di Belanda, November 2023 lalu,  baru baru ini berkoar akan memajaki wanita muslim berhijab dan melarang pembangunan masjid di Negeri Tulip. 

Tapi apa kenyataannya? Wilders makin ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya di PVV. Pembuat film "Fitna" yang melecehkan Islam dan Nabi Muhammad tersebut, kini kelimpungan karena  orang-orang kepercayaannya dalam politik yang antiIslam, justru sekarang menjadi pembela Islam. 

Baca Juga: Bob Randilawe Hadirkan Buku tentang Pribumisasi Islam Dalam Perumusan Dasar Negara

Tangan kanan Wilders, Arnoud Van Doorn, politisi Belanda anti-Islam yang terlibat dalam pembuatan film "Fitna" misalnya, kini berubah 180 derajat setelah masuk Islam.

Tanggal  27 Februari 2013, menjadi tanggal yang bersejarah bagi Arnoud. Secara mengejutkan, pria kelahiran 1966 ini mencuit di akun Twitter-nya, bahwa ia telah memeluk Islam dan akan memulai kehidupan baru sebagai seorang muslim. 

Uniknya, Van Doorn masuk Islam setelah membuat film "Fitna" bersama Wilders. Ia heran mengapa, film "Fitna" mendapat kecaman keras negara Islam. Penasaran, Van Doorn pun  melakukan riset mendalam, apa itu Islam. Hasilnya, Van Doorn justru terpesona terhadap agama yang dibawa Nabi Muhammad itu.

Baca Juga: Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova: Islamofobia Adalah Bentuk Rasisme yang Tak Bisa Diterima

"Saya bukan produser. Saya hanya PR (public relation) dan distributor film "Fitna" saat itu. Saya tidak tahu Islam sama sekali. Saya dulu berpikir Islam berbahaya karena teroris. Saya pikir yang saya lakukan saat itu hal yang benar. Akhirnya saya belajar Islam," cerita Van Doorn. Hasilnya, ia memutuskan masuk Islam. Van Doorn pun meninggalkan PVV, partai yang membesarkannya yang dipimpin Wilders.

"Sebelum menjadi muslim saya punya gaji bagus, rumah bagus, bisa liburan mahal. Saya kemudian berpikir itu semua dunia. Dunia hanya sebentar. Rasa kosong yang dulu saya pikirkan hilang. Bahkan dampaknya ke orang-orang pun bagus, saya jadi lebih ramah," ungkapnya.

Pria yang sudah pergi haji di tahun 2013 ini kemudian  membentuk Partai Islam di Belanda bernama Islamic Unity Party (IUP). Tujuannya hanya satu, partainya bisa ikut ambil bagian dalam meluruskan wajah buruk Islam di Belanda.

Baca Juga: Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Perangi Islamofobia di Dunia, Pakistan Sebagai Pelopor

Misi IUP jelas berlawanan dengan misi PVV, partai anti-Islam yang membesarkannya. Tak hanya itu. Van Doorn juga  membuat  film berjudul "Muhammad". Ia juga aktif berdakwah untuk menebus rasa penyesalannya karena ikut terlibat dalam membuat film "Fitna".

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait