Catatan Denny JA: Artificial Intelligence tak Membunuh Penulis, tapi Mengubahnya
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 02 Juni 2025 08:21 WIB

*Menulis sebagai perlawanan terhadap zaman yang kehilangan makna.
*Menulis sebagai suluh dalam gelapnya hidup.
Mereka tetap menulis, meski tak dibaca banyak orang. Bahkan jika tak pernah dibayar.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Tafsir yang Berbeda tentang Kurban Hewan di Era Animal Rights
Mereka adalah pewaris pelukis gua purba. Meninggalkan jejak di dinding waktu. Agar kelak, seseorang menemukan, dan mengerti.
Mereka tak bertanya: “Siapa yang akan membeli?”
Mereka bertanya: “Apa yang akan terjadi jika aku tidak menulis?”
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Puisi, dan Apapun, tak Pernah Cukup, Lalu Mengapa Lahir Puisi Esai
-000-
Di tengah dunia yang riuh namun hampa, ketika kecepatan mengalahkan kedalaman, dan algoritma menentukan nilai, hanya satu hal yang tetap murni:
Tulisan yang lahir dari hati manusia.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Akhirnya Meninggalkan Donald Trump
Yang merangkak dari luka, cinta, kerinduan, dan iman.