DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Artificial Intelligence tak Membunuh Penulis, tapi Mengubahnya

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

*Menulis sebagai perlawanan terhadap zaman yang kehilangan makna.

*Menulis sebagai suluh dalam gelapnya hidup.

Mereka tetap menulis, meski tak dibaca banyak orang. Bahkan jika tak pernah dibayar.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Tafsir yang Berbeda tentang Kurban Hewan di Era Animal Rights

Mereka adalah pewaris pelukis gua purba. Meninggalkan jejak di dinding waktu. Agar kelak, seseorang menemukan, dan mengerti.

Mereka tak bertanya: “Siapa yang akan membeli?”

Mereka bertanya: “Apa yang akan terjadi jika aku tidak menulis?”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Puisi, dan Apapun, tak Pernah Cukup, Lalu Mengapa Lahir Puisi Esai

-000-

Di tengah dunia yang riuh namun hampa, ketika kecepatan mengalahkan kedalaman, dan algoritma menentukan nilai, hanya satu hal yang tetap murni:

Tulisan yang lahir dari hati manusia.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Akhirnya Meninggalkan Donald Trump

Yang merangkak dari luka, cinta, kerinduan, dan iman.

Halaman:

Berita Terkait