DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Elon Musk Akhirnya Meninggalkan Donald Trump

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Ia ingin pemerintahan bekerja secepat roket SpaceX. Dan untuk sesaat, tampaknya semua mungkin.

Pada sebuah konferensi ekonomi global, Elon Musk membuat pernyataan yang mengejutkan. Ia secara terbuka menyarankan USAID—lembaga bantuan pembangunan internasional Amerika Serikat—dibubarkan.

Menurutnya, lembaga seperti itu lebih banyak menciptakan ketergantungan daripada solusi.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Puisi Menjadi Saksi Zaman

“Bantuan luar negeri sudah usang,” kata Musk. “Apa yang dibutuhkan dunia bukan kedermawanan, tapi inovasi.”

Pernyataan itu dengan cepat memicu gelombang reaksi. Salah satu suara paling tajam datang dari Bill Gates, mantan CEO Microsoft yang kini sepenuhnya mendedikasikan hidupnya pada filantropi.

Gates tidak menyebut Musk secara langsung, tetapi menyampaikan kritik yang jelas: “Beberapa orang kaya berpikir dunia bisa diselamatkan dengan algoritma. Tapi anak-anak yang kelaparan tak bisa makan ambisi.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Merekam Sejarah dan Makna Melalui Lukisan

-000-

Namun, perlahan mimpi Elon Musk di Gedung Putih itu terkikis. Retakan pertama muncul ketika Trump meloloskan “One Big Beautiful Bill”—RUU pengeluaran besar-besaran yang justru menambah defisit.

Dalam wawancara emosional dengan CBS News, Musk berkata lirih, “Saya kecewa. Ini menghapus kerja kami selama ini.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Berbakatkah Saya Menjadi Orang Kaya?

Yang membuat luka itu makin dalam adalah kebijakan tarif Trump terhadap Cina. Musk memperingatkan: ini akan menghancurkan rantai pasok global, menaikkan harga produksi, dan menekan daya saing industri dalam negeri.

Halaman:

Berita Terkait