Survei Ungkap Peningkatan Literasi Ilmiah di Kalangan Warga China
- Penulis : Mila Karmila
- Sabtu, 31 Mei 2025 02:17 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Sebuah survei nasional yang dirilis menjelang Hari Pekerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional China, yang diperingati pada Jumat, 30 Mei 2025, mengungkap bahwa literasi ilmiah di kalangan warga China mencatatkan peningkatan, menjanjikan tenaga kerja yang unggul bagi upaya pembangunan berbasis inovasi di negara tersebut.
Dirilis oleh Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (China Association for Science and Technology/CAST), temuan ini menunjukkan bahwa 44,07 persen warga negara China yang berusia 18-69 tahun, yang setara dengan populasi sekitar 440 juta jiwa, memiliki literasi ilmiah mendasar, sementara 15,37 persen lainnya memenuhi kriteria lengkap untuk literasi ilmiah.
Proporsi warga China yang berliterasi ilmiah mencapai 14,14 persen, menurut hasil survei nasional China tersebut, yang dilakukan untuk ke-13 kalinya dan dirilis tahun lalu.
Baca Juga: BRIN Tekankan Sikap "Scientific Temper" untuk Tingkatkan Publikasi Ilmiah yang Kuat dan Berdampak
Survei nasional literasi ilmiah ke-14 di kalangan warga China dilakukan pada 2024 dan menggunakan sistem evaluasi bertingkat untuk pertama kalinya. Survei ini mengategorikan responden dalam empat tingkatan, yakni literasi ilmiah tingkat tinggi diklasifikasikan dalam 85 poin atau lebih, literasi ilmiah dengan 70 poin atau lebih, literasi ilmiah mendasar dengan 55 poin atau lebih, dan literasi ilmiah tingkat rendah dengan 54 poin atau kurang.
Hasil survei tersebut menunjukkan persebaran mirip piramida dengan perbandingan 1:7:19 di antara tiga tingkatan teratas. Sekitar 440 juta warga negara China termasuk ke dalam kategori literasi ilmiah mendasar, dengan skor rata-rata 68 poin. Ini mengindikasikan pemahaman dan kemampuan moderat untuk menerapkan pengetahuan ilmiah.
Survei terbaru mendefinisikan literasi ilmiah sebagai "kemampuan untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip ilmiah, menerapkan pemikiran kritis, memahami metodologi dasar, dan memanfaatkan pengetahuan untuk memecahkan masalah di dunia nyata."
Baca Juga: Rektor UI Heri Hermansyah Sebut Bahlil Lahadalia Harus Revisi Disertasi dan Tambah Publikasi Ilmiah
China bertekad meningkatkan angka populasi berliterasi ilmiahnya hingga di atas 15 persen dari total populasinya per 2025, di bawah rencana aksi literasi ilmiah masyarakat (2021-2035) yang dikeluarkan oleh Dewan Negara China pada 2021.
Analisis hasil survei menunjukkan bahwa individu-individu dengan literasi ilmiah mendasar memiliki bekal yang cukup untuk memenuhi tuntutan perkembangan modern dan produksi ilmiah, sehingga menyediakan basis sumber daya manusia yang signifikan bagi kemajuan ekonomi dan sosial, serta inovasi teknologi, papar CAST.
Survei ini juga menyebutkan bahwa kondisi tersebut menjadi dasar yang kuat bagi peningkatan literasi ilmiah warga China yang sedang dilakukan.
Menurut Institut Riset China untuk Popularisasi Ilmu Pengetahuan (China Research Institute for Science Popularization/CRISP), pelaksana survei tersebut, metode penilaian berjenjang menghasilkan wawasan yang lebih tepat mengenai kesenjangan regional dan demografis, sehingga memungkinkan perumusan kebijakan pendidikan ilmiah yang tertarget.