DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Tumbuh Bersama Dongeng Walt Disney

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Mereka tidak pernah menggurui, tetapi mengajari. Tidak pernah memaksa, tapi membisikkan pelajaran dengan kelembutan yang tak menghakimi.

Dan yang paling membekas, ada tiga kisah yang diam-diam menanamkan benih moralitas dalam batin saya. Itu benih yang tumbuh bersama usia, dan mekar menjadi karakter.

Pertama: Beauty and the Beast.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Seorang LGBT Menjadi Mata-mata (Spionase) dan Lainnya

Saya masih ingat ekspresi mata Belle, saat ia untuk pertama kalinya menyadari bahwa sang monster, si Beast, memiliki luka lama yang tak pernah sembuh.

Bukan hanya luka fisik, tetapi luka batin—ditolak, dikutuk, dijauhi, disalahpahami.

Belle tidak gentar. Ia tidak menilai dari rupa. Ia tinggal, ia membaca buku bersama sang monster, ia berbagi makan malam, dan perlahan ia melihat: di balik wujud buas itu, ada hati yang hancur karena kesepian.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mencari Panggilan Hidup Sejati

Dongeng ini mengajarkan saya sesuatu yang sangat manusiawi: bahwa cinta sejati bukan tentang menemukan seseorang yang sempurna.

Cinta sejati itu memilih untuk melihat jiwa di balik luka. Lalu memeluk ketidaksempurnaan sebagai bagian dari keindahan itu sendiri.

Kedua: The Lion King.

Baca Juga: Catatan Denny JA: PHK Massal di Media Massa dan Lahirnya Angkatan Displaced Journalists

Simba anak singa yang kehilangan segalanya—ayahnya, arah hidupnya, bahkan dirinya sendiri.

Halaman:

Berita Terkait