Catatan Denny JA: Mengukur Batin Manusia, Dulu dan Sekarang
- Penulis : Arseto
- Minggu, 27 April 2025 10:27 WIB

Alfred Binet dan Théodore Simon menciptakan Skala Binet-Simon, tes inteligensi pertama.
Bukan untuk menghukum anak-anak lambat,
melainkan untuk menyelamatkan potensi yang tersembunyi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Titiek Puspa dan Hidup yang Jenaka
Tes ini membedakan antara keterlambatan sosial dan keterbatasan biologis.
Pendidikan berguncang: bakat dan potensi kini bisa diungkap sejak dini, bukan lagi hanya bergantung pada status sosial.
Ketika Perang Dunia I meletus, dunia membutuhkan klasifikasi cepat atas jutaan tentara. Tes ini bertransformasi menjadi Stanford-Binet Intelligence Scale. Di tangan Lewis Terman, tes ini menjadi standar emas selama puluhan tahun juga untuk orang dewasa.
Baca Juga: Catatan Denny JA: 10 Pesan Spiritual yang Universal Masuk Kampus
Di sini, pengukuran batin mulai digunakan bukan hanya demi kasih sayang, tetapi juga demi efisiensi industri, bahkan untuk perang.
-000-
Tahap Ketiga: Perkembangan Tes Kepribadian dan EQ (Pertengahan Abad ke-20)
Baca Juga: Catatan Denny JA: 100 Tahun Ahmadiyah, Bendera Merah Putih di Tempat Pengungsian
1943. Dunia baru saja terbangun dari mimpi buruk perang dunia kedua.