DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: 10 Pesan Spiritual yang Universal Masuk Kampus

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

ORBITINDONESIA.COM - Pada tahun 2018, di sebuah ruang kuliah kecil di Universitas Aligarh, India Utara, seorang mahasiswa Muslim dan seorang mahasiswi Kristen duduk berdampingan dalam kelas filsafat agama. 

Tak ada yang istimewa—kecuali bahwa hari itu, gadis Kristen itu baru saja kehilangan ayahnya karena serangan bom gereja di Pakistan. 

Saat dosen menanyakan, “Apa arti iman bagi kalian?”, tak seorang pun menjawab.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Indonesia Perlu Belajar Dari United Emirat Arab, Dari Gurun Pasir ke Pusat Dunia

Kecuali si mahasiswa Muslim.

Ia berdiri. Suaranya pelan, seperti menahan sesuatu. “Iman,” katanya, “adalah ketika aku (muslim) bisa mendoakan dia (kristen) hari ini, dalam bahasaku, dengan Tuhanku… tapi dengan cinta untuk ayahnya (yang baru meninggal karena bom di gereja).

Kelas itu hening. Beberapa menunduk. Ada yang menangis. 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Indonesia Belajar Dari Korea Selatan, Dari Puing-puing Perang Menuju Cahaya Peradaban

Tapi hari itu, bukan lagi sekadar kuliah. Itu adalah spiritualitas yang mewujud—tanpa perintah, tanpa dogma, hanya kasih yang diam-diam menjembatani luka.

Dari peristiwa itulah saya percaya: kampus bukan hanya ruang intelektual, tapi taman tempat nilai-nilai tertinggi kemanusiaan bisa tumbuh. Dan salah satu benih terbaiknya adalah spiritualitas yang universal.

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Bingkisan Lebaran Dari Presiden Prabowo Subianto dan Seskab Teddy Indra Wijaya yang Menyentuh

Di tahun 2025 ini, terbit tiga buku dari komunitas Esoterika, Forum Spiritualitas.  Di tengah dunia yang bergejolak oleh polarisasi iman dan krisis makna, tiga buku hadir bukan sebagai jawaban, melainkan lentera kecil bagi mereka yang sedang mencari arah.

Halaman:

Berita Terkait