Denny JA: Perlu Dibentuk Pusat Studi Agama dan Spiritualitas Era Artificial Intelligence
- Penulis : Arseto
- Kamis, 24 April 2025 08:42 WIB

ORBITINDONESIA.COM – Perlu dibentuk pusat studi agama dan spiritualitas era artificial intelligence (AI).
“Tak satu pun institusi keagamaan, tak satu pun ulama, pendeta, biksu, atau pastur—seberbakat apa pun mereka—dapat menandingi kemampuan artificial intelligence dalam membaca jutaan dokumen lintas kitab, lintas iman, lintas madzab, dan lintas abad. Semua itu terjadi dalam hitungan menit, bahkan detik,” kata penggagas esoterika forum spiritualitas, Denny JA ketika membuka sesi ketiga Esoterika Fellowship Workshop di Jakarta, Rabu 23 April 2025.
Menurut Denny JA, era baru dalam sejarah iman tela datang. Yang mana, era ketika agama dan spiritualitas tak hanya ditafsirkan oleh manusia, namun juga oleh mesin yang berkesadaran data.
Ia menjelaskan, AI mampu menyusuri dan mengolah jutaan dokumen keagamaan, dari masa silam sampai sekarang, dari timur sampai ke barat, dari yang ortodoks sampai yang mistik—semuanya dalam waktu sekejap.
“Hasilnya bukan sekadar tumpukan informasi, tetapi peluang: peluang untuk menyalakan ulang lentera spiritualitas dengan cara yang lebih inklusif dan universal.”
Dalam terang perubahan radikal ini, Denny JA mengajukan satu gagasan perlunya dibentuk pusat studi agama dan spiritualitas era AI.
Baca Juga: Catatan Denny JA: SATUPENA Rayakan 23 Penulis Besar di 23 Provinsi
Menurutnya, ini lembaga interdisipliner yang mengkaji, mengintegrasikan, dan menyebarkan pesan universal hasil olahan AI dari khazanah agama-agama dunia.
Hari ketiga workshop ditandai oleh sebuah tonggak penting: kesepakatan kerja sama antara Esoterika Forum Spiritualitas dan sembilan perguruan tinggi lintas tradisi di Indonesia.
Kampus itu adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Universitas Kristen Indonesia (UKI), PMI International Business School, Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa, IAIN Ambon, STABN Sriwijaya Tangerang Banten, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan President University.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Agama di Era Artificial Intelligence, Antara Identitas Kelompok dan Etika Publik
MoU ditandatangani langsung oleh para rektor dan pejabat kampus, antara lain Dr. Abidin Wakano, M.Ag. (Rektor IAIN Ambon), Dr. rer.pol. Ied Veda R. Sitepu, S.S, M.A (Wakil Rektor bidang Kerja Sama Universitas Kristen Indonesia), Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd. (Ketua STABN Sriwijaya Tangerang), I Komang Suastika Arimbawa, M.Ag. (Perwakilan r UHN I Gusti Bagus Sugriwa).