Pencarian Identitas, dan Burung Gagak Ingin Menjadi Merak: Pengantar dari Denny JA Untuk Buku Puisi Esai Mahwi Air Tawar
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 26 Februari 2025 08:38 WIB

Gregor Samsa tidak memilih menjadi serangga, tetapi perubahan yang ia alami mencerminkan perasaan banyak orang: merasa terkucil dalam kehidupan yang dulu mereka kenal.
Kafka menelanjangi absurditas eksistensi. Seseorang bisa berubah begitu saja, tanpa alasan. Dan dunia hanya akan merespons dengan penolakan.
Manusia sering kali ingin berubah bukan karena ingin lebih baik, tetapi karena ingin melarikan diri dari kenyataan yang menyesakkan. Mereka percaya bahwa dengan identitas baru, luka lama akan lenyap.
Namun, seperti Gregor yang semakin diabaikan, perubahan itu sering kali tidak membawa kelegaan, tetapi justru kesunyian yang lebih dalam.
Ketiga: Ilusi Kebebasan
Burung gagak dalam puisi esai Musyawarah Burung Gagak terbang meninggalkan sarangnya karena percaya bahwa perubahan adalah kebebasan.
Ia melepaskan hitam bulu takdirnya, berharap dapat melampaui batasan yang mengekangnya. Tetapi dalam pencariannya, ia justru kehilangan pijakan.
Kita sering mengira bahwa menjadi sesuatu yang lain akan membebaskan kita.
Seorang pekerja yang bosan dengan kehidupannya membayangkan bahwa berpindah ke tempat baru akan menghapus kejenuhan.
Seorang individu yang merasa terperangkap dalam tubuh atau identitas lamanya mengira bahwa mengubahnya akan membawanya ke dunia yang lebih luas. Tetapi kebebasan sejati tidak selalu terletak pada perubahan, melainkan pada penerimaan.