DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Seorang Ibu di Kaki Mao Zedong

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

“Ibu tak lapar,” katanya pelan,
mengusap kepala mereka satu per satu.

Anak-anak tak bertanya,
mereka hanya percaya, ibu selalu benar.

Ibu bersandar ke dinding.
Senyum kecil mengembang.
Lalu tubuhnya tak bergerak lagi.
Dingin seperti malam itu,
yang asing dan beku.

Aku berdiri di ambang pintu, tak sanggup melangkah.

Aku tahu.
Aku sedang menyaksikan cinta,
yang membakar dirinya sendiri demi nyala yang lain.

-000-

Di pagi kelabu, anak-anak memanggil,
tapi ibu tak lagi menjawab.

Jemarinya masih menggenggam udara,
berusaha meraih sesuatu yang tak ada.

Anak-anak itu berteriak:
“Ibu, ibu,
bangun ibu.”

Di mangkuk kayu masih tersisa bayangan ibu.
Aroma tangannya melekat di remah terakhir.

Halaman:

Berita Terkait