DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Seorang Ibu di Kaki Mao Zedong

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dapur-dapur bisu,
tulang-tulang anak-anak menonjol dalam bayangan lampu minyak.

Para pejabat takut pada Mao Zedong.
Mereka mengarang angka,
berdusta.

Mereka laporkan produksi melonjak.
Padahal perut rakyat keroncongan.

Di antara semua kisah,
yang ditelan debu sejarah,
aku melihat satu yang terus menggangguku:
Seorang ibu, dan tiga anak yang kelaparan.

-000-

Aku berdiri di ambang pintunya malam itu,
melihatnya duduk, menghitung butiran beras.

Ia seperti rahib yang merapal doa.
Tapi berapa lama lagi iman bisa bertahan,
jika piring-piring makanan tetap kosong?

Di sudut dapur komunal yang sunyi,
ibu itu meremas jagung lapuk di genggaman,
menyusupkan ke mulut si bungsu,
dengan lembut, seakan menyuapi cahaya.

Si kecil tersenyum, mata redup berbinar,
percaya dunia masih baik hati.

Di alun-alun desa, seorang pejabat berdiri,
suara lantangnya menusuk pagi yang dingin:

Halaman:

Berita Terkait