DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Hak Asasi di Atas Perang Saudara

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Puisi esai seri Yang Menggigil di Arus Sejarah (10)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Abraham Lincoln menghapuskan perbudakan untuk seluruh Amerika Serikat, melalui Proklamasi Emansipasi, pada 1 Januari 1863, dan mengambil segala risikonya. (1)

-000-

Gettysburg berkabut.
Langit menyimpan dosa yang belum diampuni.

Di balik jendela, cahaya lilin menari di atas meja kayu tua.
Abraham Lincoln membaca laporan yang datang.
Setiap kata adalah luka.
Setiap kalimat menjadi duka.

Seorang ibu menangis di lelang budak.
Bayinya menjerit,
dirampas, diambil paksa,
berpindah tangan, menjadi barang dagangan.

Seorang pria mencium tanah yang tak pernah jadi miliknya,
tangannya berdarah oleh kapas yang tak pernah ia pakai.
Pundaknya bernanah bekas cambuk.

Seorang gadis berkulit arang, tubuhnya dijarah tanpa hak,
ia menangis, tetapi dunia hanya mendengar angin.
Ia melawan.
Malam hari, badannya sudah tergantung.

Aku melihat Lincoln menutup mata.
Dua tangannya gemetar.
Di wajahnya, garis-garis waktu mengukir ragu.

“Di mana Tuhan?”
“Jika aku menandatangani proklamasi, Amerika terbakar.”
“Jika aku diam, manusia tetap hewan ternak.”

Halaman:

Berita Terkait