DECEMBER 9, 2022
Buku

Resensi Buku: Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an, Dikisahkan dalam Bentuk Puisi Esai Karya Denny JA

image
Buku puisi esai karya Denny JA, Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an. (OrbitIndonesia/kiriman)

Oleh Arsiya Heni Puspita*

ORBITINDONESIA.COM - Buku ini adalah kumpulan 16 puisi esai tentang Mereka yang Terbuang di tahun 1960-an, ketika pemerintahan Bung Karno jatuh.

Menurut Denny JA selaku penulisnya; “Saya tersentuh merekam suasana batin para eksil bukan untuk makalah akademik. Tetapi untuk diekspresikan di dalam sastra, melalui puisi esai. Kisah meraka layak menjadi renungan.”

Baca Juga: Teori Denny JA tentang Agama Menjembatani Era Klasik dan Revolusi Artificial Intelligence

Berawal dari kejadian besar G30S (gerakan 30 September) pada 1965, sejarah pengasingan eksil dimulai ketika pemerintah Orde Baru menuding ribuan orang Indonesia yang di luar negeri, terutama negara-negara blok timur sebagai pengkianat bangsa.

Pemerintah Orde Baru mencabut hak-hak dasar mereka secara sepihak. Umumnya, tuduhan itu tidak pernah terbukti.

Orang-orang yang ada di luar negeri adalah mahasiswa, diplomat, dan pekerja yang dikirim secara resmi oleh negara dalam rangka menempuh pendidikan atau bekerja.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Diperlukan Teori Baru Sosiologi Tentang Agama dan Spiritualitas di Era Artificial Intelligence?

Sebagian dari mereka adalah nasionalis yang setia kepada Bung Karno sebagai simbol perlawanan kepada kolonialisme dan neo-imperialisme.

Masa kepemimpinan Joko Widodo melalui Mahfud MD pernah membuat penghapusan label pengkhianat negara kepada kalangan eksil ini pada tahun 2023. 

Namun, eksil menilai hal ini hanya sebagai rehabilitasi simbolis. Mereka menuntut pengakuan resmi dari pemerintah bahwa mereka ialah korban kebijakan represif.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille

Mereka juga menuntut pemerintan meminta maaf.

Dalam buku ini, Denny JA menemukan 15 nama sebagai studi kasus. Kisah nyata hidup mereka dijadikan rujukan, dan ditambah fiksi.

Denny JA berharap bisa menyampaikan rasa keterasingan, kerinduan dan kehilangan yang dialami para eksil dengan cara lebih mendalam dan menyentuh serta kental kisah sosial.

Buku hardcover dengan warna utama hijau toska membuat tampilan elegant. Seorang laki-laki beruban memakai baju batik motif dominan merah sedang berdiri memandang bendera merah putih berkibar lembut dalam ruangan di balik jendela berhordeng rona broken white dengan satu pintu terbuka. 

Ada pigura pemandangan di kiri dan kursi kayu di kanan. Gambar di buku ini memaiai artificial intelegent (AI) kaya Denny JA.

Di daam buku ini tertulis 16 puisi esai:

1.  Seniman Yang Tak Kembali, kisah ini adalah fiksi, terinspirasi dari seniman Ruslan Budiman.

2.    Kincir Angin Tak Bisa Menahan Rinduku, terinspirasi dari pelajar Indonesia Anderas Sungkono.

3.    Kuburan Mereka Berserakan di Banyak Negara, terinsinpirasi dari kisah nyata Chalik Hamid.

4.    Perempuan Itu Berlayar di Bawah Cahaya Kunang-Kunang, cerita Sartika dikirim sekolah ke Bulgaria, Farida Ishaja.

5.    Pemulung Itu Seorang Doktor, kisah kehidupan Susilo Toer, doktor ekonomi lulusan Rusia, adik Pramoedya Ananta Toer.

6.    Negaraku Hilang, Kekasihku Sirna, cerita Asnawi yang belajar di Moskow.

7.    Dilema di Tanah Asing, terinspirasi dari pelajar Indonesia yang dikirim ke luar negeri.

8.    Ilmu Menjadi Tanah Air Pengganti, kisah kehidupan Waruno Mahdi.

9.    Aktivis Ideologi Itu Memilih Menjadi Dokter, perjalanan hidup Waloejoe.

10.  Tak Kutemukan Surga di Sana, pengalaman nyata mahasiswa lndonesia yang dikirim ke luar negeri.

11.  Ibu, Ku Kirim Nyawaku Padamu Sampaikah? Warta mahasiswa Indonesia di Yugoslavia Dewa Soeradjana asal Bali.

12.  Mencari Akar Keluarga di Kebumen, warna-warni kehidupan Sartoyo, mahasiswa lndonesia yang terpurus dengan tanah air.

13.  Ayah, Somoga Abu Jasadmu Sampai ke Pantai Indonesia, pernak-pernik kehidupan eksil Tom Iljas.

14.  Kulihat Raksasa Itu Tumbang, tuturan pelajar lndonesia di luar negeri.

15.  12 Jam Protes Berbaring di Jalan Raya, kejadian Asahan Alham mahasiswa dan aktivis Indonesia berlari ke Vietnam dan menghembuskan nafas terakhir di Belanda.

16.  Kubawa Cincin Janjiku, eksil Indonesia yang pulang ke Indonesia.

Judul Buku: Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an

Penulis: Denny JA

Penerbit: Cerah Budaya Internasional (CBI), Ltd

Cetakan: 1

Tahun cetak: Oktober 2024

Tebal buku: 90 halaman.***

*Arsiya Heni Puspita ialah sarjana ilmu komunikasi yang memiliki hobi membaca dan travelling.

Halaman:

Berita Terkait