DECEMBER 9, 2022
Buku

Resensi Buku: Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an, Dikisahkan dalam Bentuk Puisi Esai Karya Denny JA

image
Buku puisi esai karya Denny JA, Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an. (OrbitIndonesia/kiriman)

Dalam buku ini, Denny JA menemukan 15 nama sebagai studi kasus. Kisah nyata hidup mereka dijadikan rujukan, dan ditambah fiksi.

Denny JA berharap bisa menyampaikan rasa keterasingan, kerinduan dan kehilangan yang dialami para eksil dengan cara lebih mendalam dan menyentuh serta kental kisah sosial.

Buku hardcover dengan warna utama hijau toska membuat tampilan elegant. Seorang laki-laki beruban memakai baju batik motif dominan merah sedang berdiri memandang bendera merah putih berkibar lembut dalam ruangan di balik jendela berhordeng rona broken white dengan satu pintu terbuka. 

Baca Juga: Teori Denny JA tentang Agama Menjembatani Era Klasik dan Revolusi Artificial Intelligence

Ada pigura pemandangan di kiri dan kursi kayu di kanan. Gambar di buku ini memaiai artificial intelegent (AI) kaya Denny JA.

Di daam buku ini tertulis 16 puisi esai:

1.  Seniman Yang Tak Kembali, kisah ini adalah fiksi, terinspirasi dari seniman Ruslan Budiman.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Diperlukan Teori Baru Sosiologi Tentang Agama dan Spiritualitas di Era Artificial Intelligence?

2.    Kincir Angin Tak Bisa Menahan Rinduku, terinspirasi dari pelajar Indonesia Anderas Sungkono.

3.    Kuburan Mereka Berserakan di Banyak Negara, terinsinpirasi dari kisah nyata Chalik Hamid.

4.    Perempuan Itu Berlayar di Bawah Cahaya Kunang-Kunang, cerita Sartika dikirim sekolah ke Bulgaria, Farida Ishaja.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille

5.    Pemulung Itu Seorang Doktor, kisah kehidupan Susilo Toer, doktor ekonomi lulusan Rusia, adik Pramoedya Ananta Toer.

Halaman:

Berita Terkait