Resensi Buku: Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an, Dikisahkan dalam Bentuk Puisi Esai Karya Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 17 Februari 2025 17:06 WIB

Oleh Arsiya Heni Puspita*
ORBITINDONESIA.COM - Buku ini adalah kumpulan 16 puisi esai tentang Mereka yang Terbuang di tahun 1960-an, ketika pemerintahan Bung Karno jatuh.
Menurut Denny JA selaku penulisnya; “Saya tersentuh merekam suasana batin para eksil bukan untuk makalah akademik. Tetapi untuk diekspresikan di dalam sastra, melalui puisi esai. Kisah meraka layak menjadi renungan.”
Baca Juga: Teori Denny JA tentang Agama Menjembatani Era Klasik dan Revolusi Artificial Intelligence
Berawal dari kejadian besar G30S (gerakan 30 September) pada 1965, sejarah pengasingan eksil dimulai ketika pemerintah Orde Baru menuding ribuan orang Indonesia yang di luar negeri, terutama negara-negara blok timur sebagai pengkianat bangsa.
Pemerintah Orde Baru mencabut hak-hak dasar mereka secara sepihak. Umumnya, tuduhan itu tidak pernah terbukti.
Orang-orang yang ada di luar negeri adalah mahasiswa, diplomat, dan pekerja yang dikirim secara resmi oleh negara dalam rangka menempuh pendidikan atau bekerja.
Sebagian dari mereka adalah nasionalis yang setia kepada Bung Karno sebagai simbol perlawanan kepada kolonialisme dan neo-imperialisme.
Masa kepemimpinan Joko Widodo melalui Mahfud MD pernah membuat penghapusan label pengkhianat negara kepada kalangan eksil ini pada tahun 2023.
Namun, eksil menilai hal ini hanya sebagai rehabilitasi simbolis. Mereka menuntut pengakuan resmi dari pemerintah bahwa mereka ialah korban kebijakan represif.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille
Mereka juga menuntut pemerintan meminta maaf.