Puisi
Puisi Esai Denny JA: Surat yang Tertunda Ketika Bom di Hiroshima
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 14 Februari 2025 08:53 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Puisi esai seri Mereka Yang Menggigil di Arus Sejarah (5)
ORBITINDONESIA.COM - 1945, bom atom meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Ratusan ribu mati, jutaan terkena efek radiasi, dan meninggalkan kisah yang dramatis.
-000-
Di sebuah museum sepi di Hiroshima,
seorang wanita tua berdiri di depan kotak kaca.
Jari-jarinya gemetar menyentuh permukaan,
seolah ingin menembus batas waktu.
Di dalamnya, secarik surat terbakar sejarah.
Surat dari suami tercinta,
puluhan tahun lalu,
tak sempat terkirim,
ditemukan di antara abu, disimpan di museum.
Tinta yang tersisa masih bisa terbaca:
“Aku akan pulang sebelum senja.”
Mata tuanya berkaca-kaca.
Dunia mengecil, menyusut ke dalam satu kenangan:
Sebuah pagi, sebelum 1945.
-000-