DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Aku, Bastille

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Puisi esai seri Yang Menggigil di Arus Sejarah (8)

ORBITINDONESIA.COM - Tahun 1789, revolusi Perancis berkobar, ikut mengubah wajah politik dunia. Itu dimulai di penjara Bastille. (1)

-000-

Aku Bastille.
Telah berabad-abad aku berdiri,
lebih tua dari jerit yang terpenjara,
lebih sunyi dari doa yang terputus di tenggorokan.

Dindingku bukan sekadar batu dan mortir,
tapi ingatan,
tentang mulut-mulut yang dikunci,
tangan-tangan yang dirantai,
dan mata yang tak lagi mengenal cahaya.

Di sel paling gelap,
seorang lelaki menulis puisi dengan ujung kukunya,
di dindingku,
yang tak pernah bisa membaca.

Di lorong-lorongku,
seorang wanita meratap kepada bayangan,
berharap nama kekasihnya masih diingat angin.

Para raja datang dan pergi,
tapi aku tetap ada.
Aku bukan benteng,
aku adalah kesunyian yang dipahat menjadi batu.

Namun aku mendengar sesuatu yang mengalir di jalan-jalan.
Sebuah kata yang bergetar di dada rakyat.
Liberté, égalité, fraternité.
Kebebasan, kesetaraan, persaudaraan.

Aku melihat roti yang tak terbagi,
tangan-tangan yang bekerja tanpa upah,
anak-anak yang mati dalam lapar.
Aku tahu mengapa mereka datang.

Halaman:

Berita Terkait