Puisi
Puisi Esai Denny JA: Boneka yang Tertinggal di Nanking
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 15 Februari 2025 07:58 WIB

(OrbitIndonesia/kiriman)
Puisi esai seri Yang Mengigil di Arus Sejarah (6)
ORBITINDONESIA.COM - 1937-1938, tentara Jepang menduduki Nanking, Cina, meninggalkan satu kekejaman paling dahsyat dalam sejarah perang. (1)
-000-
Aku terbaring di tanah,
di antara bata yang hangus dan jendela tanpa kaca.
Langit di atas Nanking tak lagi biru.
Abu dari nyawa yang dihanguskan perang melukisnya muram.
Dulu, aku adalah boneka yang dicintai,
dibawa kemana-mana dalam genggaman tangan mungil.
Kini, aku hanya tubuh tanpa pelukan,
mengenang tawa yang tak akan kembali.
Di ujung jalan,
sungai Yangtze mengalir pelan,
bukan membawa ikan, bukan membawa sampan,
tapi tubuh-tubuh yang hanyut dalam sunyi.
Dan aku,
aku melihat semuanya.
-000-