Mengapa Puisi Esai Kini Sudah Layak Menjadi Sebuah Angkatan dalam Sastra Indonesia
- Minggu, 15 Desember 2024 17:02 WIB
Lewat penyederhanaan puisi konvensional yang rumit, membuat puisi esai mudah diterima semua kalangan dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat baik itu akademisi, penyair, sastrawan, masyarakat umumnya, bahkan menembus batas geografis Indonesia. Puisi esai telah mendobrak kredo, bahwa semakin gelap puisi, maka semakin tinggi nilai estetikanya.
8. Kontribusi terhadap Dialog Sastra
Sebagai genre baru dalam perpuisian di Indonesia, pada awal kehadirannya puisi esai terdapat penentangan yang keras, terkhusus di kalangan penyair dan sastrawan akademik dan nonakademik.
Melalui sebuah media sosial facebook para penyair dan sastrawan berdebat antara yang pro dan yang kontra. Tentu perdebatan ini telah memicu adanya kreatifitas dalam berpikir kritis di antara mereka. Semua argumen dikeluarkan untuk menolak atau menerima keberadaan puisi esai.
Dalam kurun waktu 12 tahun itu, puncak perdebatan dilakukan secara bersemuka tepatnya di tahun 2018 antarkelompok pro dan kontra puisi esai.
Sebuah perdebatan yang ramai diperbincangkan di berbagai media maintsream online dan media sosial lainnya. Sejalan dengan munculnya perdebatan-perdebatan itulah, puisi esai telah berkontribusi pada ruang-ruang perdebatan sastra, yang selama ini amat jarang terjadi dan dilakukan di Indonesia.
Dialog-dialog yang dilakukan tersebut telah memperkaya wacana sastra Indonesia dan menunjukkan bahwa sastra Indonesia terus berkembang, dan mencerminkan dinamika sosial-budaya di Indonesia.
Kesimpulan
Karakteristik setiap angkatan sastra, umumnya ditandai dengan beberapa aspek seperti bagaimana gerakan, pengaruh, kontribusi, dan pembaruan sastra di suatu era.
Aspek-aspek tersebut menjadi salah satu titik tolak untuk dijadikan landasan lahirnya suatu Angkatan dalam sastra. Dalam kaitannya dengan puisi esai, seluruh aspek tersebut terpenuhi, bahkan terdapat nilai lebih puisi esai yang melampaui dari karakteristik lahirnya suatu angkatan tersebut antara lain : (1) puisi esai hasil need analysis sebuah riset terbatas yang dalam hal ini tidak dilakukan pada angkatan sastra yang lain, (2) puisi esai merupakan bentuk pengakomodasian tradisi tutur lokal Indonesia yang dikombinasikan dengan puisi sebagai bagian dari gerakan literasi kontemporer Indonesia, (3) Perkembangan dan eksistensinya tidak hanya di ranah lokal namun saat ini sudah berkembang di wilayah ASEAN dan sedang proses menuju global, (4) Puisi esai menyuarakan isu-isu sosial budaya lewat puisi, dan (5) keberadaan puisi esai yang kontroversial juga telah menyumbangkan ruang-ruang dialog sastra di Indonesia.