Satrio Arismunandar: Denny JA, Mario Klingemann dan Penerapan Artificial Intelligence di Dunia Seni Lukis
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 11 Juni 2024 04:37 WIB
AI memang memiliki potensi untuk mengubah lanskap profesi pelukis, tetapi tidak harus dilihat sebagai ancaman langsung. Sebaliknya, AI dapat dilihat sebagai alat yang dapat digunakan untuk memperluas kemampuan kreatif dan membuka peluang baru.
Pelukis yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi AI mungkin menemukan cara baru untuk berkembang dalam profesi mereka. Pada saat yang sama, nilai-nilai keaslian, kreativitas manusia, dan emosi dalam seni tetap menjadi faktor penting yang sulit digantikan oleh mesin.
Bagaimanapun, tantangan etis dan filosofis tentang peran seniman dan sifat seni itu sendiri akan tetap ada. Masa depan seni lukis dengan AI tampaknya akan terus berkembang, seiring kemajuan teknologi dan adaptasi oleh komunitas seni.
Baca Juga: Perintah Eksekutif Biden tentang Kecerdasan Buatan atau AI Adalah Awal yang Baik, Namun Belum Cukup
Dalam hal ini, kita patut mengapresiasi Denny JA yang telah merintis, melakukan eksperimen, dan eksplorasi penggunaan AI dalam dunia seni lukis.
Apakah lukisan-lukisan karya Denny yang berbasis AI ini akan mendapat penerimaan meluas dari publik dan komunitas seni lukis Indonesia? Kita tunggu saja. Yang jelas, tanpa menunggu reaksi publik, Denny tampaknya akan terus berkarya. ***
*Satrio Arismunandar adalah Sekjen Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, wartawan senior, dan penikmat lukisan-lukisan surealistik.
Baca Juga: Ponsel Samsung Galaxy A25 5G Dilengkapi Kecerdasan Buatan untuk Estetika Foto