DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

In Memoriam Abdul Hadi WM: Penulis Besar Selalu Hidup Melalui Karyanya

image
OrbitIndonesia/kiriman

Terutama saat-saat menjelang senja

Paman, paman, oh paman

Tak cukup kata tuk berterimakasih

Baca Juga: Puisi Syaefudin Simon: Wiji Thukul

Kau pungut aku dari jalanan

Hingga dari dunia aku tak tersisih

Meskipun masih kental tema sosialnya, sajak ini mengandung nada sufistik. Tetapi nada sufistik lebih ketara dalam sajak “Sahur Hari Pertama” dengan sub-judul Aku Kembali padaMu (hal 1).

Baca Juga: VIRAL, Video Gus Mus Baca Puisi: Ada Republik Rasa Kerajaan, Sindir Siapa Ini?

Sajak ini mengingatkan saya kepada Suluk Wujil karya Sunan Bonang, yang mnceritakan pengembaraan ruhani Wujil, murid Sunan Bonang, dalam mencari hakikat terakhir dan tertinggi dari kehidupan yaitu Tuhan.

Ia mengembara ke sana kemari namun tak menemukan Tuhannya, Dia menemukan Tuhan dalam dirinya setelah mendapat pencerahan dari Sunan Bonang. Yaitu melalui pengajaran dan latihan ilmu suluk.

Dalam sajak ini tetap Denny JA menggunakan pengucapan puitik yang konvensional. Ini bukan merupakan kesalahan, sebab sebagai penyajak Denny JA lebih mengutamakan isi.

Baca Juga: Denny JA: Puisi Esai Waktunya Masuk Kampus dan Sekolah

Dia yang awam, yang tak paham

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Berita Terkait