Dunia, Saatnya Ubah Derita di Gaza Jadi Kebangkitan Baru Palestina
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 30 Juli 2025 08:43 WIB

Anak-anak menanggung beban krisis ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 5.000 anak balita dirawat karena malnutrisi dalam dua pekan pertama Juli. Dari jumlah itu, 18 persen di antaranya menderita malnutrisi akut berat atau Severe Acute Malnutrition (SAM), bentuk malnutrisi yang paling mengancam jiwa.
Selain itu, WHO mencatat lonjakan dramatis kematian anak akibat malnutrisi, yaitu dari 74 kematian terkait malnutrisi yang tercatat di Gaza sepanjang 2025 hingga kini, 63 terjadi pada bulan Juli. Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah total kematian akibat kelaparan telah meningkat menjadi 147 orang, termasuk 88 anak-anak.
Krisis kelaparan juga mengancam ribuan ibu hamil. Direktur Eksekutif Yayasan Al Dameer untuk Hak Asasi Manusia Alaa Alskafi, kepada RIA Novosti memperingatkan bahwa 11.000 ibu hamil di Gaza berada dalam risiko serius malnutrisi dan dehidrasi.
Era kemakmuran Palestina
Jauh sebelum terjadinya bencana yang menimpa masyarakat Palestina pada masa kini, Yerusalem dan Gaza pada zaman dahulu sebetulnya pernah berkembang pesat sebagai pusat perkotaan yang makmur, menjadi persimpangan budaya, spiritual, dan ekonomi di kawasan Levant.
Di bawah Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah (mulai abad ke-7), Palestina mengalami kebangkitan dalam hal sains, arsitektur, dan perdagangan. Yerusalem, yang dihormati oleh Muslim, Kristen, dan Yahudi, menjadi mercusuar toleransi beragama dan ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Ratusan Ribu Anak dan Bayi di Gaza Palestina Hadapi Kematian Akibat Kelaparan
Bangunan-bangunan megah di Yerusalem seperti Dome of The Rock (Kubah Shakhrah atau Kubah Batu) berdiri berdampingan dengan kawasan pasar dan lembaga pendidikan yang semarak.
Sementara itu, Gaza pada masa keemasan perabadan para dinasti Islam itu berfungsi sebagai pusat perdagangan penting yang menghubungkan Mesir, Arab, dan Mediterania timur.
Setelah era kekacauan yang ditimbulkan pasukan Eropa, Palestina dapat bangkit selama periode Ayyubiyah dan kemudian Mamluk, dengan kemakmuran yang terus berlanjut. Program wakaf mendanai rumah sakit, madrasah, dan fasilitas umum.
Baca Juga: Badan PBB UNRWA: Gaza Hadapi Kelaparan Massal yang Dibuat dan Disengaja
Kesultanan Turki Utsmaniyah, dari tahun 1517 hingga 1917, mempertahankan kemakmuran ini melalui pemerintahan yang terdesentralisasi tetapi tetap stabil, yang mengintegrasikan beragam komunitas di bawah kerangka kewarganegaraan bersama.