DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Kecerdasan Spiritual Pun Menjadi Kecerdasan Terpenting

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dalam pelatihan guru daerah, ia mengikuti Tes Kecerdasan Spiritual. Hasilnya menyentak: kompetensinya tinggi—ia reflektif, berprinsip, tangguh. Tapi kondisi spiritualnya sangat rendah. Ia masuk kategori The Untapped Potential.

Dalam sesi refleksi, ia menangis untuk pertama kali dalam dua tahun. Ia mulai menulis jurnal untuk anaknya. Ia mulai mengajak murid-murid menulis esai bertajuk: “Untuk Apa Aku Hidup?”

Enam bulan kemudian, di kelasnya muncul bangku kosong. Di sandarannya ada plakat kecil:

Baca Juga: Catatan Denny JA: Merekam Sejarah dan Makna Melalui Lukisan

“Untuk mereka yang kita cintai, dan kini menemani dari kejauhan.”

Rahmi berkata:

“Tes ini seperti Tuhan yang mengetuk saya—bukan lewat mimpi, tapi lewat angka.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Berbakatkah Saya Menjadi Orang Kaya?

-000-

Spiritualitas: Dari Dogma ke Kapasitas

Di era ini, spiritualitas tak lagi monopoli para mistikus atau agamawan. Ia menjadi bagian penting dalam pendidikan, kesehatan mental, hingga kepemimpinan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Tafsir yang Berbeda tentang Kurban Hewan di Era Animal Rights

Filosofi yang melandasi Tes SQ LSI Denny JA sederhana namun revolusioner:

Halaman:

Berita Terkait