DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Perdagangan China-AS Kembali Bangkit di Tengah Visi Bersama yang Saling Menguntungkan

image
Foto yang diabadikan pada 30 April 2025 ini menunjukkan truk-truk di dermaga kargo Pelabuhan Qingdao di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua/Li Ziheng)

ORBITINDONESIA.COM -- Di Pelabuhan Yantian di Shenzhen, China selatan, suara Lin Risheng kerap menjadi serak setelah berjam-jam mengoordinasikan jalannya operasional. Tak jarang, dua baterai di walkie-talkie-nya habis sebelum hari berakhir.

Pelabuhan yang ramai ini menangani lebih dari seperempat total ekspor China ke Amerika Serikat (AS) dan kini mengirimkan rata-rata enam kapal kargo tujuan AS setiap harinya. Kesibukan Lin mencerminkan kebangkitan arus perdagangan di kedua sisi Pasifik.

Perdagangan antara China dan AS mengalami kebangkitan yang kuat karena pengurangan tarif memicu kembalinya arus perdagangan lintas Pasifik. Situasi ini membawa manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Baca Juga: China dan Amerika Serikat Akan Mulai Negosiasi Tarif di Swiss

Menyusul perilisan pernyataan bersama tentang Pertemuan Ekonomi dan Perdagangan China-AS di Jenewa pada 12 Mei dan implementasi pengurangan tarif timbal balik pada 14 Mei, kalangan eksportir China mencatatkan lonjakan pesanan dari AS. Ini menunjukkan respons pasar yang cepat dan aktif terhadap konsensus bilateral tersebut.

Hanya dua jam setelah pernyataan bersama tersebut dirilis, Shenzhen Sky Dragon Audio-Video Technology Co., Ltd. menerima beberapa email mendesak dari klien-klien AS yang meminta pengiriman dipercepat.

"Mitra kami, termasuk perantara dan peritel akhir AS, merayakan pemangkasan tarif ini," kata Xiang Congli dari departemen penjualan perusahaan itu.

Baca Juga: AS Mungkin Akan Mengurangi Tarif Impor Terhadap China Hingga Mencapai 50-54 Persen

Kalangan bisnis di kedua sisi Pasifik melanjutkan aktivitas perdagangan yang sempat terhenti karena tarif yang terlalu tinggi. Perusahaan-perusahaan AS mulai menambah stok, sementara perusahaan ekspor China kembali melanjutkan produksi barang-barang yang ditujukan untuk pasar AS.

Di balik hiruk-pikuk ini, banyak pihak di sektor bisnis dari kedua belah pihak memandangnya sebagai harapan bersama akan kerja sama yang saling bermanfaat.

Setelah AS mengumumkan kenaikan tarif pada awal April, banyak perusahaan AS yang tidak membatalkan pesanan, melainkan menunda proses perdagangan. "Setelah China dan AS sepakat menurunkan tarif, kami baru saja merilis serangkaian pesanan pembelian untuk pemasok China kami," kata Tom Simon, kepala desain dan pengembangan produk di Juniper Design Group Inc.

Baca Juga: Tarif AS-China Turun Tajam, Apa Artinya untuk Ekonomi Dunia?

Kepercayaan yang pulih ini dirasakan juga oleh para produsen di seluruh China. Di daerah pedalaman China utara, Shanxi Dahua Glass Industrial Co., Ltd., yang mengekspor sekitar 40 persen produksi tahunannya ke AS, kembali memproduksi nampan roti kaca untuk Macy's, jaringan toko serba ada terkemuka di AS.

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait