CRIF Luncurkan Fitur untuk Menilai Potensi Dampak Tarif AS pada Strategi Bisnis Perusahaan
- Penulis : Abriyanto
- Rabu, 30 April 2025 04:30 WIB

ORBITINDONESIA.COM - CRIF, perusahaan global dalam solusi biro kredit, informasi bisnis, dan manajemen risiko kredit, meluncurkan Tariff Impact Assessment Score untuk menilai potensi dampak tarif Amerika Serikat (AS) terhadap profil kredit dan strategi bisnis perusahaan.
Pengenalan skor penilaian tersebut menandai peningkatan strategis dalam rangkaian penawaran informasi bisnis CRIF, memberikan klien evaluasi yang terfokus dan berbasis data mengenai bagaimana tarif dapat mempengaruhi kelayakan kredit, arus kas, dan ketahanan operasional perusahaan.
"Kami mengembangkan Tariff Impact Assessment Score untuk memberikan klien kami wawasan yang dapat ditindaklanjuti sejak dini mengenai kerentanannya terkait perdagangan," kata Regional Head of Sales for Business Information Services Asia dari CRIF Novi Rolastuti dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Baca Juga: Tokopedia dan ShopTokopedia Beri Pelatihan Bisnis untuk UMKM dari Komunitas Difabel Berdaya Solo
Dengan dinamika perdagangan global yang berubah dengan cepat, lanjut dia, kemampuan untuk mengantisipasi risiko dan membangun ketahanan menjadi keunggulan kompetitif.
"Skor ini memungkinkan klien kami untuk mengambil langkah proaktif, apakah itu menyeimbangkan ulang rantai pasokan, menyesuaikan strategi perdagangan atau menyaring mitra baru," ujarnya.
Tariff Impact Assessment Score merupakan bagian khusus yang tersedia dalam laporan informasi bisnis CRIF, dirancang untuk memberikan indikator yang jelas mengenai kerentanannya yang terkait dengan tarif.
Baca Juga: Dubes Mohamad Oemar Ajak Delegasi Bisnis Prancis Kunjungi Indonesia Minggu Depan
Adapun, skor tersebut dibangun berdasarkan model multidimensi yang mempertimbangkan beberapa hal.
Pertama, afiliasi industri. Para ahli pasar dan analitik CRIF telah mengevaluasi berbasis skenario di berbagai negara untuk mengidentifikasi industri yang paling terpengaruh oleh tarif AS. Analisis itu membantu perusahaan untuk lebih memahami risiko dan ketergantungan yang spesifik pada sektor tertentu.
Kedua, ukuran perusahaan dengan merespons bahwa skala perusahaan mempengaruhi kelincahan dan responsivitas pasar, CRIF memasukkan ukuran perusahaan ke dalam penilaiannya dengan menggunakan ambang batas yang spesifik untuk negara.
Baca Juga: Bluebird Catat Pendapatan Rp5,04 Triliun di 2024, Didorong Ekspansi dan Diversifikasi Layanan Bisnis
Perusahaan besar umumnya memiliki kapasitas lebih besar untuk mengalihkan produksi atau mengeksplorasi pasar alternatif, sementara bisnis kecil mungkin menghadapi eksposur yang lebih tinggi.