Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie Ajak Asosiasi Perkuat Usaha Logistik Hadapi Tarif Resiprokal Trump
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 26 April 2025 05:35 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengajak asosiasi seperti Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memperkuat ekosistem usaha logistik nasional dalam menghadapi tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"ALFI ini kan bagian yang tidak terpisahkan dari supply chain," kata Anindya Bakrie dalam Halal Bihalal dan forum group discussion yang diselenggarakan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta, Jumat, 25 April 2025.
Menurut Anindya Bakrie, ALFI memiliki peran penting dan menyatu dalam rantai pasok (supply chain), yaitu sistem terkoordinasi yang mengatur alur barang, informasi, dan jasa dari produsen hingga konsumen akhir.
Baca Juga: Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Imbau Pengusaha Hindari PHK Karyawan Usai UMP Naik 6,5 Persen
Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap industri yang tengah bertransisi, agar mampu melakukan peningkatan skil, memperkuat daya tahan, dan tetap tumbuh dalam skenario transisi ekonomi satu setengah tahun ke depan.
Menurutnya, forum tersebut menjadi sangat penting untuk menganalisis rantai pasok nasional yang terganggu dan mencari celah menjadikan Indonesia pemenang di tengah kompetisi ketat kawasan ASEAN.
"ALFI ini kan benar-benar bisa mendapatkan data yang lengkap dan karena bagian yang tidak terpisahkan dari supply chain Indonesia, justru kita bisa analisa bagaimana kita di Trump 2.0 ini menjadi pemenang," ujar dia.
Baca Juga: Ketum Kadin Anindya Bakrie: Perlu Insentif Fiskal Bagi Industri Otomotif
Anindya menyebut ketertarikan AS terhadap produk seperti kapas, gandum, dan migas menunjukkan peluang besar bagi Indonesia melalui penurunan tarif hingga nol persen bagi produk garmen.
Ia juga menggarisbawahi perlunya mampu menjemput bola ekspor, menghindari dominasi negara tetangga seperti Vietnam, dan memaksimalkan potensi lokal seperti daun kelor serta perikanan langsung dari Nusa Tenggara Timur.
Contoh relokasi ekspor lobster tanpa transit ke Vietnam dinilainya sebagai strategi konkret memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global sekaligus menarik investasi sektor pengemasan langsung dari AS.
Baca Juga: Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Sebut Pendekatan Negosiasi dengan AS Merupakan Langkah Tepat
Anindya juga menyatakan Kadin mendukung strategi relokasi impor migas sebesar 49 miliar dolar AS sebagai langkah menyeimbangkan surplus 18 miliar dolar AS dan membuka jalan diplomasi dagang yang lebih setara.