Aktualisasi Peran TNI dalam Menyejahterakan Rakyat
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Minggu, 18 Mei 2025 07:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Keterlibatan TNI dalam berbagai program kemanusiaan, seperti penanganan bencana, pembangunan infrastruktur, hingga program ketahanan pangan, menunjukkan bahwa peran TNI tidak hanya terbatas pada pertahanan, tetapi juga sebagai penggerak kesejahteraan rakyat.
TNI yang modern memang harus semakin mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa meninggalkan esensi kedekatannya dengan rakyat.
Momentum sejarah bagi TNI telah tiba, dalam memberikan sumbangan konkret bagi rakyat di saat situasi damai seperti sekarang ini.
Baca Juga: Teddy Indra Wijaya yang Ditunjuk Jadi Sekretaris Kabinet Disebut Masih Aktif sebagai Prajurit TNI AD
Kemampuan TNI dalam membaca tanda-tanda zaman benar-benar diuji. Tanda zaman dimaksud adalah agar jangan sampai timbul anggapan nantinya bahwa segala upaya TNI di bidang kesejahteraan rakyat sebagai cara halus untuk kembali berkuasa (nyaris tanpa batas) seperti di masa lalu.
Peran sosial-politik TNI (termasuk Dwifungsi) telah menjadi masa lalu, kini adalah masanya untuk mengambil peran dalam kesejahteraan rakyat, utamanya ketahanan pangan dan membuka akses pendidikan bagi generasi baru.
Multi peran TNI dengan segala kompetensi dan potensi yang dimiliki, sebagai katalis meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat adalah keniscayaan.
Ketahanan pangan
Ketika Dirut Bulog diserahkan kepada perwira tinggi TNI, tentu tidak bisa dilepaskan dari program pemerintahan Presiden Prabowo dalam ketahanan pangan.
Sebagaimana pernah disampaikan Presiden Prabowo, selain memperkuat pertahanan, TNI akan mengambil peran aktif dalam ketahanan pangan. Dalam konteks program ketahanan pangan pula, pemerintah telah merencanakan pembentukan 100 batalyon infanteri teritorial pembangunan TNI hingga tahun 2025.
Baca Juga: Brigjen TNI Wahyu Yudhayana: TNI AD Tingkatkan 5 Korem Jadi Kodam untuk Dukung Ketahanan Pangan
Rencananya, batalyon ini akan dilengkapi unsur kompi peternakan, perikanan, pertanian, dan kesehatan. Rencana pembentukan 100 yonif tersebut berdasarkan asumsi batalyon baru dapat memperkuat keberadaan TNI di daerah-daerah.
Dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menegaskan komitmen TNI AD untuk mendukung upaya percepatan swasembada pangan nasional.
Letjen Tandyo menyoroti pentingnya peran TNI AD dalam memastikan program unggulan pemerintah di sektor ketahanan pangan dapat berjalan optimal. Wakasad mengusulkan keterlibatan satuan tempur atau batalyon khusus, untuk mendukung tugas-tugas yang selama ini dibebankan kepada Babinsa (bintara pembina desa).
Baca Juga: KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Pimpin Pendampingan TNI AD untuk Ketahanan Pangan di Gununghejo
Menurut Wakasad, kalau hanya mengandalkan Babinsa, pasti berat. Harus ada satuan tempur atau batalyon yang bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program ini.
TNI AD juga akan mendorong inovasi dari seluruh komando distrik militer (Kodim) untuk mengakselerasi berbagai program ketahanan pangan. Langkah ini dinilai penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi di lapangan, terutama dalam pengelolaan sawah yang sudah ada secara komprehensif, termasuk pengelolaan air.
Merauke dan lokasi optimasi lahan rawa (Oplah) ataupun cetak sawah lainnya bisa menjadi simbol kebangkitan swasembada pangan.
Baca Juga: TNI AD Perkuat Kerja Sama Militer dengan Angkatan Darat Singapura dan Pererat Hubungan Bilateral
Seluruh dandim di Indonesia butuh badan tersendiri yang mampu mempercepat pencapaian target ketahanan pangan. Kolaborasi antara Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan TNI AD diyakini akan memperkuat sinergi lintas sektor untuk mewujudkan swasembada pangan dalam waktu yang lebih singkat.
Letjen Tandyo menekankan bahwa integritas dan pengabdian seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mendukung program ini. Tindak lanjut program ketahanan pangan tengah disiapkan, salah satunya di wilayah Kabupaten Probolinggo, ketika BTP (Bataliyon Teritorial Pembangunan) bakal berdiri.
Satuan BTP ini didirikan bukan untuk persiapan perang, bukan pula latihan tempur, melainkan demi pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
BTP yang baru dibentuk untuk maksud mengabdi kepada masyarakat. BTP dibentuk untuk menjaga stabilitas, mendukung ekonomi, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat, dalam konteks program strategis nasional (PSN).
Berbeda dengan satuan tempur reguler, BTP akan diisi oleh prajurit dengan keahlian di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan kesehatan. Mereka akan turun langsung ke desa-desa untuk memberi penyuluhan, pendampingan, dan penguatan kapasitas warga. Menurut Wakasad, satuan BTP kelak akan dipersenjatai dengan ilmu pengetahuan peralatan lengkap.
BTP akan bergerak nyata di tengah masyarakat. Mengelola lahan tidur, membantu petani dan peternak lokal, serta memberikan pelayanan kesehatan. Bahkan, BTP akan menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan. Tujuan utamanya adalah perang melawan kemiskinan.
Baca Juga: TNI Angkatan Darat Beri Bupati Bogor Rudy Susmanto Brevet Kehormatan
Ini bukan sekadar markas TNI, tapi pusat penggerak kemakmuran masyarakat, personel BTP akan hidup berdampingan dengan rakyat.
Mereka tidak hanya bekerja untuk rakyat, tapi juga bersama rakyat. Konsepnya adalah kolaborasi, bukan sekadar komando dari atas. Keberadaan BTP adalah wajah baru TNI. Tidak hanya tangguh di medan perang, tapi juga di tengah masyarakat.
Ini awal dari babak baru, di mana TNI dan rakyat menyatu, bukan dalam perang, tapi dalam perjuangan membangun kesejahteraan bersama. Ini menyatukan kekuatan negara dan rakyat dalam perjuangan membangun masa depan.
Baca Juga: Pemkab Bogor Sediakan Lahan Pakansari untuk Batalyon Kavaleri Berkuda TNI Angkatan Darat
Kesehatan dan pendidikan
Matra udara juga aktif dalam program ketahanan pangan ketika Kasau Marsekal M Tonny Harjono meninjau langsung program ketahanan pangan dan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lanud Sulaiman (Margahayu, Kabupaten Bandung), dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini.
Di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Sulaiman, Kasau melihat langsung proses distribusi 3.500 porsi makan bergizi gratis setiap hari kepada 14 sekolah di sekitar Lanud Sulaiman. Program ini bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah guna mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar mereka.
Baca Juga: Oditurat Militer Banjarmasin: Oknum TNI AL Jalin Dua Hubungan Asmara Sebelum Bunuh Jurnalis Juwita
Marsekal M Tonny Harjono juga meninjau program ketahanan pangan Lanud Sulaiman, yang memanfaatkan 29,47 hektare lahan pertanian untuk padi, jagung manis, rumput pacong, singkong, bawang merah, terong ungu, kacang tanah, serta budidaya jamur dan peternakan domba, sapi, ayam petelur, dan ikan lele.
Lanud Sulaiman juga mengelola 7,187 hektare lahan di Neglasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, yang difokuskan untuk padi, jagung, singkong, dan ubi jalar.
Tonny Harjono mengapresiasi keterlibatan Kelompok Tani Gemi Makmur dan Tani Subur, yang beranggotakan masyarakat sekitar serta personel Lanud Sulaiman dalam pengelolaan lahan pertanian.
Baca Juga: Bupati Karawang Aep Syaepuloh Akan Kirim Pelajar SMA/SMK Nakal ke Markas Militer TNI
Kasau juga mengapresiasi peran Kementerian Pertanian, yang telah membantu penyediaan bibit, pupuk subsidi, serta pendampingan teknis.
Dia berharap program ini terus berkembang dengan dukungan tambahan, seperti bantuan alat pertanian dan pompa air guna meningkatkan produktivitas hasil panen.
TNI akan terus berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang masih membutuhkan perhatian lebih, seperti Papua.
Baca Juga: TNI AL: Serda Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat Setelah Ikuti Operasi Militer Rusia
Salah satunya melalui Program Papua Pintar, TNI berharap dapat menjadi motor penggerak perubahan positif, yang bukan hanya berdampak pada sektor pendidikan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat Papua.
Kehadiran anggota TNI sebagai pengajar di pedalaman Papua, bukan hanya membawa keceriaan bagi anak-anak Papua, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi masa depan mereka.
TNI turut menikmati dan menjalani proses untuk bisa membantu mengajarkan anak-anak membaca dan menulis, terlebih saat melihat mereka begitu gembira dalam belajarnya.
Baca Juga: Mayjen TNI Kristomei Sianturi Benarkan Ledakan Amunisi di Garut Jawa Barat Sebabkan 13 Meninggal
Kebijakan pimpinan pasukan, berencana membantu pihak sekolah di sekitar pos dengan menyiapkan guru pengganti dari personel TNI.
Ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran TNI di Papua bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga menyemai harapan dan masa depan bagi generasi muda. Kegiatan sosial di Papua dan daerah terpencil lainnya, membuktikan bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai pasukan, tetapi juga dengan ilmu dan kepedulian.
Mereka tidak hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga harapan anak-anak Papua dan wilayah lain di pelosok Nusantara untuk masa depan yang lebih cerah. TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga penjaga masa depan anak negeri.
Salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terluar, telah dilaksanakan anggota Korps Marinir di Papua, sebagai bukti empirik.
Pos TNI AL (Posal) Pulau Fani dan Prajurit Marinir TNI AL dari Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Satgaspam Puter), melaksanakan kegiatan bakti kesehatan di sekitar Pesisir Pantai Pulau Fani, Raja Ampat, Papua Barat Daya, beberapa waktu lalu.
Kegiatan bakti kesehatan yang disambut antusias oleh warga sekitar merupakan wujud kepedulian prajurit TNI AL yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat Pulau Fani yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.
Baca Juga: TNI AD Periksa Barang Bukti dari Lokasi Ledakan Amunisi di Garut Jawa Barat
Tim medis dari TNI AL dalam pelaksanaannya memberikan berbagai pelayanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan kesehatan umum, pemberian obat-obatan gratis, serta penyuluhan kesehatan dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali pada kesempatan terpisah menyampaikan kepada seluruh prajurit Jalasena bahwa TNI AL berkomitmen dalam memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, serta kehadiran TNI AL dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat yang sedang dihadapi dengan harapan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap TNI AL sebagai bagian dari masyarakat.
Dengan anggaran terbatas, TNI tetap berkomitmen membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bidang kesejahteraan rakyat, baik moril maupun materiil.
Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani: Harus Ada Penjelasan Tegas dari TNI tentang Pengamanan Kejaksaan
Pemenuhan aspek moril bidang kesejahteraan rakyat tidak kurang pula pentingnya. Salah satu bentuknya adalah mengembalikan kebanggaan dan kepercayaan rakyat terhadap TNI, sementara di sisi lain TNI benar-benar bisa diandalkan dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Oleh Dr Taufan Hunneman, Dosen UCIC, Cirebon.***