Warga Sekitar Gudang Munisi Daerah Minta TNI AD Sisir Ulang Permukiman, Khawatir Masih Ada Sisa Granat
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 01 April 2024 00:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Warga sekitar Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meminta Tim Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD menyisir ulang permukiman mereka, karena dikhawatirkan masih ada sisa granat dan selongsong mortir.
"Kami mengharapkan penyisiran kembali di klaster kita, tadi sudah dilakukan Tim Jihandak. Namun dalam beberapa waktu, setelah tadi kami masuk pulang, kami masih menemukan beberapa," kata Ketua RW 051, Klaster Visalia, Fendhi Munawan saat ditemui di lokasi, Minggu, 31 Maret 2024.
Warga khawatir kemungkinan masih ada sisa atau serpihan yang terlempar dari Gudmurah ke permukiman sekitar. "Mungkin masih ada, belum ketemu pada saat mereka menyisir," katanya.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Bom itu Meledak di Satu Sahur, di Bulan Puasa, di Gaza
Selain itu, Fendhi mewakili warga juga berharap adanya pemulihan dari segi materi akibat ledakan tersebut. Saat ini tercatat sebanyak 33 kepala keluarga (KK) yang sudah menyampaikan kerusakan rumahnya.
Bahkan tidak sedikit atap rumah warga yang bolong dan tembus ke plafon akibat kejatuhan selongsong mortir, serta beberapa tembok mereka mengalami keretakan. Dia menduga ada beberapa yang pondasinya terdampak sehingga sangat membahayakan.
"Warga sudah mulai menanyai saya 'gimana ini Pak RW rumah saya dalam keadaan kondisi kayak gini semua retak-retak pecah'," katanya.
Baca Juga: Gudang Munisi Daerah TNI AD di Ciangsana Bogor Meledak dan Terbakar, Warga Sekitar Dievakuasi
Selanjutnya, Fendhi juga meminta pemerintah, TNI atau Sinarmas selaku pengembang Klaster Visalia memberikan program "treatment" kepada masing-masing keluarga yang terdampak.
"Sebab insiden ledakan hebat tersebut menimbulkan trauma mendalam terhadap warga, khususnya anak-anak," katanya.
Diharapkan dengan adanya program "treatment" yang diberikan dapat membuat warga kembali nyaman tinggal di rumahnya.
"Setelah buka puasa setelah Maghrib, anak-anak mereka, istri mereka semua nangis. Karena ledakannya sangat keras dan rumah kita itu kacanya semuanya bergetar. Jadi plafon turun semua, kaca pecah," katanya.