
Sore itu, di halaman gereja,
mereka menanam tiga pohon:
kurma dari Tanah Hijaz,
zaitun dari Yerusalem,
anggur dari Galilea.
Mary berkata:
“Dalam Yohanes, tertulis:
Kasihilah sesamamu
seperti Aku mengasihi kamu.”
Cohen mengangguk:
“Dalam Talmud,
orang benar adalah
yang menjaga sesama
meski tak seiman.”
Fatimah menambahkan:
“Dalam Al-Qur’an,
Tuhan menciptakan kita bersuku-suku,
agar kita saling mengenal—
bukan saling menuduh.”
-000-
Mereka duduk bertiga,
dalam diam yang suci.
Seseorang mulai menyanyi.
Bukan kidung gereja,
bukan nyanyian sinagog,
bukan qasidah.
Tapi lagu baru,
tanpa bahasa,
tanpa ajaran,
hanya irama hati
yang tahu bahwa
di balik semua nama suci itu,
Tuhan yang sama sedang tersenyum.
-000-
Di batu kecil,
dekat ketiga pohon itu,
anak-anak mengukir kalimat bersama:
“Dulu api memisahkan kita.
Kini api yang sama
menyatukan kita dalam cinta.” ***