DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Kereta Menuju Neraka

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Astaga,
aku takut.
Kuabaikan ibuku.

Malam itu,
Ibu sekali lagi memanggilku.
Pelan.
Parau.
Tapi aku tak bergerak.
Aku tak menjawab.
Aku tak berani.

Esok paginya, tempat tidurnya kosong.
Ibu—dengar, ibu wafat.

Aku mencari suaranya di udara,
tapi yang tersisa hanya bau musim yang berganti.

-000-

Hari berganti.
Gerbang kamp terbuka.
Perang selesai.
Jerman dikalahkan.
Amerika datang.

Dan kami yang tersisa,
yang masih hidup,
merangkak keluar,
seperti bayangan yang lupa caranya bebas.

Aku mencari cermin.
Aku ingin melihat diriku.
Yang kulihat mayat berdiri.
Dan di sana,
mayat itu menatap balik kepadaku.

Tanganku terangkat, menyentuh wajahku.
Aku masih ada.
Tapi siapa aku?

Jika aku diam,
siapa yang akan mengingat?
Jika aku lupa,
apakah dunia juga akan lupa?

Halaman:

Berita Terkait