DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Thresia Mareta si Penulis Ode to Indonesian Culture Raih Knight of the Ordre des Arts et des Lettres dari Prancis

image
Thresia Mareta (Instagram @thresia mareta)

ORBITINDONESIA.COM - Penulis Ode to Indonesian Culture Thresia Mareta memperoleh penghargaan Ksatria Ordo Seni dan Sastra (Knight of the Ordre des Arts et des Lettres) dari pemerintah Perancis karena mengembangkan fesyen sampai ke pasar internasional.

Penghargaan yang diberikan adalah salah satu apresiasi tertinggi oleh Prancis kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang seni dan budaya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Perjuangan ini merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kerja keras, kesabaran, dan dedikasi tak henti," kata Thresia Mareta dalam sebuah seremoni resmi dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone di Museum Nasional, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Satrio Arismunandar: Selain Acara SATUPENA, Baca Puisi Cinta Sambut 14 Februari Juga Digelar di AS dan Prancis

Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi dunia kepada upaya berkelanjutan yang dikerjakan Thresia Mareta dalam melestarikan tradisi disertai inovasi.

Dedikasi ini dimulai ketika Thresia Mareta mendirikan LAKON Indonesia pada tahun 2018.

Berawal dari kepedulian, melihat semakin berkurangnya apresiasi kepada perajin beserta teknik tradisional dan warisan budaya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Menyambut Peluncuran Buku Puisi Esai Negara Dalam Gerimis Puisi Karya Isti Nugroho

Walaupun LAKON Indonesia terhitung baru dalam industri mode nasional namun mereka terjun langsung ke lapangan untuk bekerja sama dengan perajin di berbagai tingkatan.

Kepedulian terhadap industri mode tanah air juga berlanjut, dengan memenuhi perannya sebagai penasihat (advisor) JF3 Fashion Festival.

JF3 telah menjadi salah satu platform fesyen di Indonesia selama 21 tahun terakhir yang memberikan peluang kepada kreator fesyen dan perajin lokal.

Baca Juga: Duta Baca Indonesia Gol A Gong dan Denny JA Foundation Gelar Safari Literasi di Kuningan Jawa Barat

Dengan pengalaman dan keahliannya, Thresia Mareta membuat berbagai inovasi dan terobosan, salah satunya adalah inisiatif untuk mendirikan PINTU Incubator.

Program ini membantu kreator muda dari kedua negara dalam membangun bisnis yang menekankan pengembangan pasar, ketahanan bisnis, dan keberlanjutan jangka panjang.

Dengan menghubungkan kreator Indonesia ke ekosistem fesyen Prancis, PINTU Incubator memberikan bimbingan, wawasan industri, serta peluang global, memastikan para partisipan bisa bersaing di tingkat internasional

Hasil nyata dari program ini telah terlihat, para partisipan program inkubasi ini telah berhasil menjual produk mereka ke pembeli (buyer) internasional dan butik-butik di berbagai benua, menggandakan pendapatan mereka serta mendapatkan berbagai kesempatan berharga, seperti mengikuti Paris Trade Show, hingga untuk pertama kalinya bisa menempuh pendidikan di École Duperré, salah satu sekolah fesyen paling bergengsi di Paris.

Dalam kesempatan yang sama, Thresia Mareta memperkenalkan Ode to Indonesian Culture, sebuah buku yang dikerjakan selama dua tahun. Buku ini mengangkat 15 sosok inspiratif Indonesia, diceritakan dari perspektif Lakon Indonesia.

“Semoga buku ini menjadi warisan yang hidup,” tambahnya.

Ordre des Arts et des Lettres adalah penghargaan kehormatan dari Prancis yang diberikan kepada individu yang telah memberikan pengaruh global dalam dunia seni, budaya, dan sastra.

Penghargaan ini didirikan oleh Menteri Kebudayaan Prancis pada tanggal 2 Mei 1957.

Penghargaan yang sangat selektif ini telah diterima oleh tokoh-tokoh terkemuka dari seluruh dunia, di antaranya  pelukis Pablo Picasso, desainer Issey Miyake, artis Meryl Streep, David Bowie hingga filsuf Umberto Eco.

Sedangkan penerima penghargaan dari Indonesia selain Thresia Mareta, sebelumnya adalah Nyoman Nuarta, Garin Nugroho, dan Guruh Soekarno Putra.***

Halaman:

Berita Terkait