DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA: Pemberontakan Para Budak

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Ibu tersungkur, bibirnya berdarah, matanya kosong,
menjadi bulan kehilangan cahaya.

Kasih sayang tak lebih dari angka.
Ditawar, dibeli, dilupakan.

Di malam yang sepi,
kami berbisik tentang kebebasan.
Tentang tanah yang tak lagi mencium bau darah.
Tentang hari ketika kami tak lagi takut.

Tapi bagi budak, mimpi hanyalah candu.
Dan fajar tak pernah membawa keajaiban.

-000-

Namun ada satu di antara kami.
Ia tak hanya bermimpi.
Juga tak hanya berbisik.

Nat Turner, namanya.

Ia membaca saat kami dilarang.
Ia berkhotbah saat kami dibungkam.

Dalam sunyi, ia mendengar suara Tuhan.
Suara itu berbisik kepadanya di malam hari:
“Bangkitlah.
Bebaskan para budak.”

Mereka menyebutnya gila.

Halaman:

Berita Terkait