DECEMBER 9, 2022
Puisi

Cerpen Rusmin Sopian: Pil Terakhir 

image
Ilustrasi perempuan yang mau dihukum mati (Foto: Satrio)

Dan ketika pintu kamar isolasi terbuka, petugas Lapas mendapati wanita muda sedang menyiapkan segalanya.

"Mohon maaf, Mbak. Waktunya telah tiba," ujar petugas lapas dengan diksi ramah.
 Iya. Saya izin mau mengambil air wudhu dahulu," jawab wanita muda itu.

"Oh, silakan," kata petugas lapas.

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Ada Cerita Palsu dari Mulut Palsu Penutur Palsu

Dalam waktu singkat, wanita muda itu telah meninggalkan ruang isolasinya dan berjalan dengan langkah sangat heroik di tengah pengawalan ketat para petugas bersenjata lengkap.

Ketika hendak menuju mobil, wanita muda itu meminta sesuatu kepada para petugas.

"Apakah saya boleh minum obat?" pintanya.

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Kisah dari Koran Bekas 

"Oh, silakan Mbak. Asalkan ada rekomendasi dari dokter," jawab petugas masih dengan diksi ramah. 

Dengan penuh kesigapan, petugas medis menyiapkan sebutir obat. Segera diberikan kepada wanita muda itu yang langsung menelannya tanpa bantuan air. Mengalir menembus jantung dan tubuhnya yang sangat cantik.

Mobil yang membawa wanita muda itu ke tempat eksekusi telah meninggalkan lapas. 

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Robohnya Rumah Pejuang

Sirene mobil membelah malam. Menembus kegelapan malam yang makin pekat. Kejutkan malam yang sedang menggoda rembulan.  

Halaman:

Berita Terkait