DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kisah Holifatul Jannah, Keterbatasan Tak Surutkan Perjuangan Anak Petani Raih Gelar Sarjana

image
Lulusan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Unej Holifatul Jannah (ANTARA/HO-Humas Unej)

ORBITINDONESIA.COM - Universitas Jember (Unej)  menggelar upacara wisuda periode VIII tahun 2025/2026 yang diikuti  800 orang lulusan untuk program doktor, magister, sarjana, sarjana terapan, dan diploma. Upacara di Gedung Auditorium Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (19/04/2025), ini berlangsung khidmat.

Dari  800 lulusan yang diwisuda, ada wisudawan  Holifatul Jannah yang merupakan lulusan Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan.

Mahasiswi yang lahir dari keluarga sangat sederhana di Kabupaten Situbondo itu tumbuh dalam serba keterbatasan. Holifa menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk mengejar mimpinya duduk di bangku kuliah dan mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri.

Baca Juga: Pilkada Jember 2024: Bupati Hendy Siswanto Kembali Mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Melalui PPP

Perempuan berhijab itu sejak SMA sudah berusaha sendiri demi meringankan beban orang tuanya dengan membuka usaha, berdagang kecil-kecilan, menjajakan makanan ringan dan es demi membantu ekonomi keluarganya.

Ia pun tak malu bersekolah sambil berjualan karena hobinya memang suka berdagang. Hal itu dilakukan untuk menambah pemasukan demi meringankan beban orang tuanya yang hidup dalam keterbatasan.

Membuka usaha dengan berdagang tidak membuat Holifa putus asa dalam belajar. Justru dari kesibukan yang bermanfaat tersebut membuatnya lebih semangat dalam menggapai gelar sarjana yang menjadi impiannya.

Baca Juga: Geopolitik Research Center, Alfian Septiansya: Elektabilitas Mantan Bupati Faida Unggul di Survei Pilkada Jember 2024

Di sela-sela kesibukan masa kuliah, ia menyisihkan sedikit waktunya untuk berjualan, meski menurutnya hal tersebut cukup menguras waktu dan tenaga. Namun, ia tidak mudah putus asa, karena melihat perjuangan orang tuanya yang mengusahakan sebaik mungkin agar dirinya bisa kuliah dan bertahan di Kabupaten Jember.

Ia juga ingin membuktikan kepada orang-orang yang menganggap orang tuanya tidak akan mampu membawanya ke jenjang perguruan tinggi hingga menjadi sarjana. Hal itu kini dibuktikan dengan menyandang gelar sarjana setelah lulus dari Unej dan akan membanggakan orangnya.

Peraih IPK 3,65 itu mengaku harus pandai membagi waktu.  Hal itu merupakan tantangan terbesar baginya untuk bisa mendapatkan hasil optimal dalam belajar dan mencari pundi-pundi rupiah guna menambah pemasukannya.

Baca Juga: Dihadiri 136 Peserta Asal Negeri Sakura, Jember Fashion Carnaval Mempererat Hubungan Indonesia - Jepang

"Tujuan awal saya kuliah karena ingin membanggakan orang tua, serta membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa seorang anak petani juga berhak mengenyam pendidikan tinggi hingga meraih gelar sarjana serta bisa mengubah nasib keluarga," katanya.

Halaman:

Berita Terkait