DECEMBER 9, 2022
Internasional

Megawati Soekarnoputri Jadi Pembicara Dialog Peradaban Global di China

image
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berbicara dalam Dialog Peradaban Global di Wisma Negara Diayoutai, Beijing pada Kamis, 10 Juli 2025. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyerukan untuk dimulainya budaya baru yang berakar pada keadaban saat menjadi pembicara pertama Dialog Peradaban Global di Beijing, China.

"Kita bisa memulai budaya baru: budaya perdamaian yang berakar pada keadaban, bukan kekuatan politik dan senjata," kata Megawati di Wisma Negara Diaoyutai Beijing pada Kamis, 10 Juli 2025.

Dialog Peradaban Global dengan tema "Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia demi Perdamaian dan Pembangunan Dunia" itu diadakan oleh Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) dan dihadiri oleh sekitar 600 perwakilan dari 144 negara.

Baca Juga: Sufmi Dasco Ahmad: Pertemuan Prabowo - Megawati Buat Suasana Bangsa Jadi Adem

Megawati menjadi pembicara pertama dalam pleno dengan pembicara selanjutnya adalah mantan Presiden Namibia Nangolo Mbumba, mantan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, mantan Perdana Menteri Belgia Yves Leterme.

Megawati mengatakan dialog tersebut tidak sekadar pertemuan antar tokoh-tokoh pemimpin bangsa tetapi adalah panggilan hati nurani bagi siapapun yang merindukan tata dunia yang berkeadaban dan berkeadilan.

"Pertemuan ini adalah ruang untuk mengingat kembali memori kolekif kita sebagai bangsa-bangsa yang pernah menjadi penyintas puing-puing penjajahan serta memimpikan dunia yang lebih adil, lebih damai, dan lebih beradab," tambah Megawati.

Baca Juga: Megawati Titip Pesan ke Mensesneg Prasetyo Hadi: Jaga Kesehatan, Jaga Presiden Prabowo

Menurut Megawati, hal yang paling utama dan selalu diingat adalah masyarakat dunia harus membangun jalan peradaban yang adil dan damai bagi generasi baru manusia di dunia.

Tahun ini, ungkap Megawati, menandai 70 tahun sejak bangsa-bangsa Asia dan Afrika bersatu dalam semangat solidaritas dan kemerdekaan di Kota Bandung, Indonesia yaitu Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

"Saya pribadi mengenang momen itu bukan semata dari lembaran buku sejarah, tetapi sebagai kisah yang hidup dalam ingatan dan nilai-nilai yang diwariskan kepada saya sejak berusia remaja, oleh ayah saya, Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia," tambah Megawati.

Baca Juga: Di Hari Lahir Bung Karno 6 Juni, Megawati Ziarah ke Makam Ayahnya di Blitar

KAA, jelas Megawati, bukan hanya bagian dari sejarah nasional Indonesia, melainkan adalah bagian penting yang telah mewarnai perjalanan peradaban dunia hingga saat ini.

Halaman:

Berita Terkait