DECEMBER 9, 2022
Puisi

Cerpen Rusmin Sopian: Ada Cerita Palsu dari Mulut Palsu Penutur Palsu

image
Rusmin Sopian (Foto: Koleksi pribadi)

ORBITINDONESIA.COM - Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu bergema hingga ke cakrawala. Menembus tebalnya awan. Gemanya kencang sekali. Bergaung keras hingga angkasa biru. Menyusuri kaki-kaki langit.

Menyusup hingga ke bumi. Bergulir kencang bak meteor. Dimangsa perilaku zaman yang makin kehilangan peradaban.

Menembus dinding-dinding hati penghuninya yang kering kerontang. Siap tersulut bara. Siap menebar api. Gampang terbakar.

Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Menikah

Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu terus bergulir dan bergulir tanpa arah bak bola liar. Menembus hutan. Menyeberangi lautan. Melewati sungai hingga tiba di peradaban yang katanya berbudi luhur.

Menembus jantung mereka yang tertidur tanpa masa depan. Menembus jiwa mereka yang berbudi. Menembus akal mereka yang berada di puncak kehidupan hingga menembus kegelapan malam yang bening.

Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu seakan-akan ingin memangsa tanpa malu. Mengaum keras bak suara harimau lapar yang siap menerkam mangsanya.

Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: ADI

Menetes dalam nurani para penghuni bumi tanpa kontrol. Mengikat dalam sanubari hingga mengakar ke dalam sekujur tubuh tanpa mampu dibendung.

Akal mulai kehilangan jati dirinya. Kemanusiaan hanya tinggal slogan. Emosi telah membakar jiwa tanpa kendali.

Narasi berupa cerita tentang sesuatu telah merasuk ke dalam jiwa para penghuni bumi. Mereka, para kaum penggelisah mulai dimangsa oleh narasi tentang sesuatu itu.

Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Tuhan yang Telanjang

Mereka, mulai terbuai dengan narasi berupa cerita tentang sesuatu itu yang mereka klaim sebagai sebuah kebenaran baru yang wajib diperjuangkan.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait