Cerpen Rusmin Sopian: Ada Cerita Palsu dari Mulut Palsu Penutur Palsu
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 30 Juni 2024 09:27 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu bergema hingga ke cakrawala. Menembus tebalnya awan. Gemanya kencang sekali. Bergaung keras hingga angkasa biru. Menyusuri kaki-kaki langit.
Menyusup hingga ke bumi. Bergulir kencang bak meteor. Dimangsa perilaku zaman yang makin kehilangan peradaban.
Menembus dinding-dinding hati penghuninya yang kering kerontang. Siap tersulut bara. Siap menebar api. Gampang terbakar.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Menikah
Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu terus bergulir dan bergulir tanpa arah bak bola liar. Menembus hutan. Menyeberangi lautan. Melewati sungai hingga tiba di peradaban yang katanya berbudi luhur.
Menembus jantung mereka yang tertidur tanpa masa depan. Menembus jiwa mereka yang berbudi. Menembus akal mereka yang berada di puncak kehidupan hingga menembus kegelapan malam yang bening.
Narasi berupa cerita tentang sesuatu itu seakan-akan ingin memangsa tanpa malu. Mengaum keras bak suara harimau lapar yang siap menerkam mangsanya.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: ADI
Menetes dalam nurani para penghuni bumi tanpa kontrol. Mengikat dalam sanubari hingga mengakar ke dalam sekujur tubuh tanpa mampu dibendung.
Akal mulai kehilangan jati dirinya. Kemanusiaan hanya tinggal slogan. Emosi telah membakar jiwa tanpa kendali.
Narasi berupa cerita tentang sesuatu telah merasuk ke dalam jiwa para penghuni bumi. Mereka, para kaum penggelisah mulai dimangsa oleh narasi tentang sesuatu itu.
Baca Juga: CERPEN Syaefudin Simon: Tuhan yang Telanjang
Mereka, mulai terbuai dengan narasi berupa cerita tentang sesuatu itu yang mereka klaim sebagai sebuah kebenaran baru yang wajib diperjuangkan.